Gubernur Salurkan Bantuan 685 Mesin Sebagai Stimulus Ekonomi

685 Mesin Disalurkan Untuk Stimulus Ekonomi

GrafikaNews.com - Untuk mendorong Pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi NTB meluncurkan stimulus ekonomi berupa bantuan mesin produksi dan industri kepada masyarakat. 

Sebanyak 685 permesinan berbagai jenis dan model hasil karya Industri Kecil Menengah (IKM) lokal NTB diberikan kepada para kelompok masyarakat, UMKM, Kepala Desa dan penerima manfaat, Kamis (27/8) di STlPark Banyumelek. 

Dalam sambutannya Doktor Zul sapaan akrab Gubernur, mengatakan bahwa bantuan stimulus berupa modal bantuan peralatan mesin bertujuan agar UMKM bisa tetap berproduksi lebih banyak, usai JPS Gemilang. Bantuan stimulus ini diberikan sesuai klaster dan kebutuhan prioritas masing-masing UMKM / kelompok masyarakat yang ada. 

Pada kesempatan tersebut, bantuan mesin yang diserahkan terdiri dari beragam jenis. Mulai dari mesin pencabut bulu ayam, pemecah bambu, mengasap ikan, hingga sepeda listrik. 
"IKM di NTB ini luar biasa. Motor dan mobil listrik pun kita hasilkan di NTB" puji Doktor ekonomi industri tersebut. 

Permesinan ini penting kata Gubernur, untuk mendukung sektor yang lain, seperti pertanian, perikanan, peternakan dan bidang sektor lainnya. Menurutnya, kehadiran  permesinan pada industri akan meningkatkan produktivitas pelaku ekonomi. Ia mencontohkan usaha pengrajin bambu yang awalnya hanya mampu memotong bambu 10-20 batang sehari, dengan adanya mesin pemotong, akan mampu membelah ratusan bambu perhari.

"Jadi teknologi dan mesin ini meningkatkan produktifitas dibidang pertanian, perkebunan dan sektor lainnya,"ucapnya.


Namun Doktor Zul mengingatkan, bahwa hasil mesin produk lokal NTB ini masih belum sesempurna buatan pabrikan-pabrikan besar. 

" Jangan kaget, mesin yang kita buat ini nantinya ada kendala. Dimana-mana seperti itu, produk Cina ketika awal-awal juga tidak sempurna. Oleh karena itu yang menyediakan pasar adalah pemerintah" jelas Doktor Zul. 

Selanjutnya, Doktor Zul juga menerangkan bahwa negara berkembang seperti di Indonesia relatif lebih cepat maju, syaratnya mampu mau belajar teknologi lebih cepat dan segera menerapkannya. 

"Kita dapat belajar dan mengikuti permesinan negara maju seperti Amerika, Inggris dan negara maju lain. Kemudian mengadopsi teknologinya seperti Cina, Taiwan atau Korea," jelas Gubernur.

Menurut Doktor Zul, belajar teknologi industri  harus diawali dengan keberanian dan dimulai dengan langkah pertama."Tidak ada teori industrialisasi yang tidak dimulai dari industri permesinan. NTB sudah memulainya," tandas Doktor Zul. 

Sementara itu Asisten II Setda Provinsi Ir. Ridwansyah, mengatakan bahwa penyerahan bantuan mesin ini merupakan suatu langkah kecil namun memiliki nilai yang strategis dimasa yang akan datang.

Kedepan jelas Ridwansyah, melalui stimulus ekonomi targetnya ada 1.600 mesin yang akan diberikan kepada masyarakat penerima manfaat. “Targetnya sebelum tanggal 17 Desember 2020 mesin akan dibagikan kepada masyarakat,” kata Dae Iwan sapaan akrab mantan kepala Bappeda NTB tersebut. 

Sementara itu, penerima bantuan mesin dari Lombok Timur, Reza Apriani, mengaku bersyukur mendapatkan mesin pemeras kelapa untuk meningkatkan produktivitas membuat minyak kelapa. "Adanya mesin ini dapat meningkatkan dan memudahkan pekerjaan kelompok UKM kami,"jelasnya. (*)