Menparekraf Umumkan Tiga Desa Wisata di Lombok Barat Masuk Nominasi ADWI 2021

Giri Menang, Grafikanews.com -- Tiga Desa di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) masuk dalam 300 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. 

Tiga Desa yang masuk nominasi 300 besar nasional itu yakni Desa Sesaot Kecamatan Narmada, Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, dan Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar.

Para peserta ADWI tahun 2021 ini berasal dari 34 provinsi di Indonesia, dengan jumlah total peserta Desa wisata yang ikut serta dalam ADWI 2021 sebanyak 1.831 peserta se-Indonesia, sebagaimana yang diumumkan langsung oleh Menteri Kemenparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno.  

Dari 1.831 peserta Desa wisata, setelah dilakukan penjurian dan penilaian, ditetapkan ada 300 desa yang masih dalam tahapan selanjutnya. 

Dari 300 Desa ini, ada tiga desa merupakan Desa Wisata dari Kabupaten Lombok Barat. 

Kepala Desa Lembar Selatan H. Beny Basuki saat dikonfirmasi pengumuman ADWI 2021, membenarkan bahwa Desa Lembar Selatan ikut dalam ADWI dan masuk 300 besar Desa Wisata.  


"Alhamdulillah sudah lolos masuk 300 besar, semoga bisa lolos sampai 10 besar (final)," harap Beny saat dikonfirmasi kemarin, Kamis (19/8). 

Ia menuturkan, tahapan keikutsertaan Desa Lembar Selatan dalam ADWI dimulai bulan April lalu, Lembar Selatan mengirimkan tiga destinasi wisata yang ada di Lembar Selatan, Pantai Cemare, Makam Keramat dan Jelajah Hutan Mangrove. Pada bulan Juli kemudian dilakukan sosialisasi melalui webinar, kemudian dilakukan penilaian terhadap tiga destinasi wisata yang dikirimkan melalui video yang bisa diakses di web Desa Lembar Selatan.

"Puncak pengumuman pemenang nanti bulan Desember 2021, masih ada waktu untuk berbenah, "katanya

Untuk bisa masuk 10 besar, masih ada beberapa spot wisata yang akan digarap oleh desa, di antaranya ada spot jelajah hutan mangrove yang belum jalan. Rencananya setelah Jembatan Cemare akan dihidupkan lagi sampan atau perahu  yang tidak terpakai agar bisa dioperasikan menuju makam keramat maupun ke arah selatan jembatan. 

"Kan sekarang ada rumah apung juga di dekat jembatan, agar bisa difungsikan lebih maksimal," tegasnya. 

Tidak hanya itu, Kades Beny juga berencana untuk menghidupkan suasana malam di pintu masuk maupun pintu keluar jembatan cemare, ini akan dilakukan setelah perbaikan jembatan selesai. 

Polanya nanti pintu masuk dan di setelah pintu masuk akan dihias dengan lampu, dan ditambahkan spot selfi. Semua wacana ini ditargetkan bisa dilakukan pada pertengahan tahun hingga akhir tahun 2021 nanti.

"Nanti finalnya tanggal 7 Desember," tegasnya. 

Dari informasi yang diterima, dari 300 besar Desa Wisata ini, nantinya akan dilakukan penilaian kembali dan diperkecil kembali menjadi 50 besar, setelah di 50 besar nanti baru akan dilakukan penjurian lapangan, ada kunjungan dari kementerian terhadap desa yang lolos, setelah itu ditetapkan menjadi 10 besar.

Sementara itu  Kepala Desa Sesaot Yuni Hariseni juga membenarkan Desa Sesaot ikut dalam ADWI 2021, dan masuk dalam 300 besar Desa Wisata 2021. 

Proses awalnya kata dia, pihak desa mendaftar melalui situs jadesta.com sebuah situs yang difasilitasi oleh Kemenparekraf sebagai wadah untuk ADWI. 

"Iya Desa Sesaot masuk dalam 300 besar," jawabnya singkat.

Di tempat terpisah Camat Narmada Muhammad Busyairi mengatakan, Desa Sesaot memang membuktikan memiliki potensi yang besar di sektor pariwisata tinggal bagaimana untuk dikembangkan baik oleh Pemerintah Daerah juga oleh masyarakat sekitar yang harus menjamin keamanan, kenyamanan dan kebersihan lingkungan. 

"Kita juga memastikan para pengunjung yang datang berwisata taat dengan Protokol Kesehatan (Prokes)," katanya. 

Dia berharap, mudah-mudahan Desa Sesaot dan dua desa lainnya bisa jadi juara yang masuk 300 Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) ini. Lanjut kata dia, Desa Sesaot juga pernah menjadi juara di ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) tahun 2019. (Red)

Tags: