Bupati H.Fauzan Khalid: Dalam Situasi Darurat, Cara Kerja Kita Juga Harus Darurat!

Giri Menang, GrafikaNews.com - Setelah Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro bernomor 180/07/Kum/Tahun 2021, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Kab. Lobar) untuk menekan dan mengantisipasi lonjakan jumlah pasien Covid-19.

Di antara yang dilakukan yaitu rapat terbatas, evaluasi Tim Penanganan Covid-19, hingga menyiapkan  Rumah Sakit Darurat untuk menampung para pasien Covid-19. 

Bahkan kemarin, Jumat, (15/7), Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan jajaran meninjau lokasi tanah sebagai tempat pemakaman khusus korban Covid-19 yang berlokasi di Dusun Gondari Barat, Desa Lembuak,  Kecamatan Narmada.

“Sekarang ini kondisi kita sedang darurat, maka cara berpikir dan bekerja kita harus darurat (bekerja keras) bukan bekerja normal,“ ungkap Bupati H. Fauzan Khalid saat pengarahan pamantapan Tim Tracer di Desa, Sabtu (17/7) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Lobar, di Gerung.

Tidak bisa dibayangkan lanjutnya, dan berharap tidak terjadi seperti kasus di DKI Jakarta, kasus Covid-19 terus naik. Walaupun fasilitas kesehatan memadai namun mereka tetap kualahan. 

"Tidak bisa kita bayangkan apa yang kita lakukan kalau itu terjadi di daerah kita, oleh karena itu situasi darurat seperti sekarang maka cara kerja kita juga harus darurat," ulangnya. 


Bupati melanjutkan, “Tracer Covid 19 ini harus lebih maksimal dan masalah tempat isolasi di setiap kecamatan minimal ada tiga desa menjadi tempat isolasi  dengan fasilitas, keamanan dan kenyamanan yang bagus.

Pada pertemuan seperti ini, harapnya, ke depan para kepala desa yang ada di Lobar harus dilibatkan karena desa   yang menyentuh langsung ke masyarakat. 

"Sistem penanganan Covid sebenarnya sudah terbentuk sampai ke desa sejak awal pandemi, bahkan kita juga mengadakan Lomba Kampung Sehat tingkat Kab. Lobar. Lomba tersebut salah satu cara kita untuk menekan kasus Covid-19 yang ada di Lobar," katanya. 

Keaktifan desa dan kerja sama kita semua, ujarnya, sangat berperan penting dalam penekanan Covid-19.

Di tempat yang sama, Kapolres Lobar AKBP Bagus S. Wibowo mengatakan kita butuh kerja sama dalam hal penanganan Covid ini terutama tracer di desa. Tidak mungkin hanya dari aparat saja. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 ini, Bagus mengajak. 

“Tetap kita harus mengukur apa yang pernah kita lakukan, supaya apa yang menjadi kelemahan dan kekurangan bisa disempurnakan tentunya dengan bekerja sama, baik dengan aparat Kepolisian, TNI, pemerintah daerah sampai ke pemerintah desa,“ungkapnya.   

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Lobar berdasarkan data per 15 Juli 2021, Terdapat 2.004 kasus, 202 orang masih isolasi, 1.698 orang sudah sembuh dan 104 orang meninggal. 

Turut hadir dalam kesempatan itu Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan, Sekda Lobar Dr. H. Baehaqi, Kepala Dinas Kesehatan Lobar Hj. Ni Made Ambaryati, Camat se- Lobar dan unsur kesehatan lainnya seperti kepala puskesmas dan tamu undangan lainnya. (*)