Grafika News – Lombok Barat - SDN 1 Taman Sari, adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang terdampak gempa pada 2018 silam. Sekolah yang beralamat di Jln. Tanjung Raya Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok barat ini, mengalami kerusakan yang cukup berat.

Pada mulanya, untuk terus menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar, sekolah di bangun kembali menggunakan bahan seadanya. Deretan kelas terdiri dari bangunan yang semi permanen dari papan-papan, bambu-bambu, tanpa tirai dan jendela.

Ditemui di ruangannya, Hj. Maskanah, S.Pd kepala sekolah SDN 1 Taman Sari bercerita, setelah terjadinya gempa Juli 2018 lalu, SDN 1 Taman Sari menumpang di SMPN 1 Gunung Sari. “Hampir selama 1 tahun kami melakukan proses belajar mengajar di SMPN 1 Gunung Sari setelah terjadinya gempa tahun 2018 lalu” ucap Maskanah. (Senin, 27/01/2020)

Selain itu, Maskanah yang sudah menjadi kepala sekolah SDN 1 Taman Sari sejak 2012 ini menyampaikan, ketika masih menumpang di SMP 1 Gunung Sari para siswa SDN 1 Taman Sari bersekolah pada siang hari. “Kami belajar di SMPN 1 Gunung Sari mulai dari siang sampai sore hari. Sebab pada pagi harinya, gedung belajar di gunakan oleh siswa SMP” ungkapnya. 

“Setelah beberapa lama menumpang di SMPN 1 Gunung Sari, aktifitas belajar mengajar kemudian dipindahkan lagi ke GOR mini di belakang Kantor Camat Gunung Sari” tambah Maskanah. Di GOR mini, proses belajar mengajar berjalan dengan baik, namun bila terjadi hujan, siswa secara bersama-sama membersihkan genangan air selama 15 menit sebelum masuk ke kelas dan mulai belajar.

Terkait bantuan yang pernah di terima, Hj. Maskanah menuturkan, “dari LPMP (Lembaga Penjamin mutu Pendidikan) mendapat bantuan 2 ruangan belajar mengajar. Sedang dari UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Ibu Hj. Laela Zarwatun menyampaikan bahwa SDN 1 Taman Sari mendapatkan bantuan 15 ruangan belajar mengajar yang berasal dari Australia” tuturnya.

Selain Ruang guru yang masih menumpang di GOR, sekarang ini SDN 1 Taman Sari sudah memiliki 17 ruang belajar. SDN 1 Taman Sari juga sedang mempersiapkan siswa-siswanya untuk menghadapi Ujian Nasional. “kami sedang mempersiapkan UN untuk siswa kelas 6. Kami sudah membelikan buku-buku terkait soal-soal Ujian Nasional. Di bulan Februari mendatang, siswa kami juga akan mulai untuk mengikuti les” cerita Hj. Maskanah.

Selain itu Hj. Maskanah berharap, semoga di tahun 2020 ini semua infrastruktur penunjang proses belajar mengajar di sekolah kami akan segera di bangun kembali. Ia juga menyampaikan, sebanyak 87 siswa kelas 6 siap mengikuti Ujian Nasional meski dalam keterbatasan saat ini. (Yyt)