Wakil Ketua MUI Isi Pengajian Umum Sambut Muharram di Yayasan Amal Sidik Indonesia

Giri Menang, Grafikanews.com - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Dr. K.H. Marsudi Syuhud, M.A. mengisi pengajian umum dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah di Halaman Yayasan Amal Sidik Indonesia di Dusun Lemer, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Jum'at (28/7). 

Bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang kehadirannya ditunggu-tunggu. Berbagai jenis kegiatan dilakukan oleh beberapa daerah dalam rangka menyambut Bulan Muharram. Tidak terkecuali Yayasan Amal Sidik Indonesia. 

Kegiatan pengajian umum ini dihadiri oleh Pembina Yayasan Amal Sidik Indonesia H. Budi Setiadi, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sekotong, Pemerintah Desa Pesisir Mas, Pemerintah Desa Buwun Mas, beberapa pimpinan pondok pesantren, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan ratusan jamaah pengajian. 

"Kami atas nama Yayasan Amal Sidik Indonesia selamat datang dan ucapan terima kasih, kepada Wakil Ketua Umum MUI Pusat Dr. K.H. Marsudi Syuhud, M.A. dan para jamaah pengajian untuk melangkahkan kakinya menuju pengajian di yayasan kami ini," ujar Ketua Panitia H. Abdul Majid saat sambutan. 

Pria asli sekotong ini lanjutnya, sangat bangga dan bahagia atas kedatangan tokoh nasional seperti Wakil Ketua Umum MUI Pusat Dr. K.H. Marsudi Syuhud, M.A. untuk datang mengisi pengajian kedaerah yang terpencil yakni Dusun Lemer, Desa Buwun Mas seperti pak Kyai saksikan hari ini. 

"Daerah kami belum memiliki sinyal dan masih keterbelakangan menyelimuti kami. Tetapi cita-cita dan harapan kami meng-Indonesia bahkan Mendunia," tuturnya. 


Pada kesempatan tersebut, Loezawa akrabnya disapa, memohon maaf yang sebesar-besarnya, jika dalam penyambutan ada yang kurang. Sekali lagi, terima kasih atas kehadiran para jamaah pengajian di Yayasan Amal Sidik Indonesia. 

Sementara itu Wakil Ketua Umum MUI Pusat Dr. K.H. Marsudi Syuhud, M.A. saat memberikan tausyiah hari ini memasuki tahun baru Islam 1445 Hijriah. 

"Kita gak mau dan kepinginnya tahun kemarin saja. Tetap saja kita berubah," ungkap Kyai Marsudi Syuhud. 

Saat ini, aku Kyai perubahan Alikhtiari merupakan perubahan yang harus diprogramkan yang diinginkan dan diniati untuk berubah. 

"Kalau kita hidup di dunia ini dari kecil sampai tua. Dari belum sekolah sampai profesor dan dari belajar shalat, wudhu sampai ilmu yang banyak. Itu semua namanya perubahan ikhtiar, perubahan yang direncanakan dan perubahan yang diprogramkan," katanya. 

Lebih lanjut, kata Kyai, perubahan-perubahan ikhtiar inilah yang Bapak H. Budi Setiadi dan H. Abdul Majid lakukan dan mengajak bersama-sama.

"Perubahan inilah yang harus kita dilaksanakan dari yang belum baik menjadi baik. Dari yang baik menjadi lebih baik," terangnya. 

Selain itu, menurut Kyai, dari yang tadinya belum ada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) dan sekarang sudah ada Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ). 

"Sekarang belum ada SD, SMP, SMA dan Pondok Pesantren (Ponpes) nanti saya datang lagi dan H. Budi Setiadi Insya Allah sudah bangun SD, SMP, SMA dan Pondok Pesantren (Ponpes) disini," akunya. 

Kyai juga berharap, semoga bapak H. Budi Setiadi bisa membangun juga pondok pesantren sebagai wadah dari pada para generasi umat untuk menimba ilmu. (Red)

Tags: