Tolong, Petani Jangan Sampai Hanya Dapat Lelahnya Saja

Ram, Potret Salah Seorang Petani Yang Sedang Memanen Padi | Istimewa

GrafikaNews.com - Anomali cuaca akhir-akhir ini membuat gelisah para petani. Intensitas hujan yang cukup tinggi dan terus mendera menyebabkan batang padi rebah dan terendam air. Jika hal ini berlangsung lama, padi akan membusuk dan petani terancam gagal panen.

Dengan curah hujan yang cukup tinggi ini, keadaan petani terbilang memprihatinkan. Mereka dilanda was-was, antara memilih menunggu sampai siap panen sementara batang padi mereka rebah dan terendam air atau memanen lebih awal untuk menghindari kerugian akibat gagal panen.

Ram, salah satu petani yang ditemui grafikanews.com menceritakan bagaimana kekhawatiran para petani hari ini. Ia mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan batang padi rebah dan terendam air, sehingga banyak petani yang memilih memanen lebih awal padinya untuk menghindari kerugian.

"Beberapa hari ini hujan terus, batang padi banyak rebah dan terendam air. Jika dibiarkan terlalu lama takutnya rusak dan membusuk sehingga kami gagal panen dan rugi" katanya

Selain khawatir dengan keadaan padi sebab cuaca yang tidak bersahabat, ia juga khawatir dengan harga gabah yang murah di musim panen.

"Semoga harga gabah tidak murah aja nanti. Paling tidak sesuailah dengan biaya produksi dan lelah kami" imbuhnya. 


Sementara itu Jalal, Sekretaris Kelompok Tani Pade Girang II Desa Barejulat, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah menyampaikan keluhan yang sama terkait musim panen padi kali ini. Ia mengatakan bahwa banyak para petani yang memanen padinya lebih awal sebab takut mengalami kerugian yang lebih banyak lagi.

"Seharusnya kami panen kira-kira seminggu lagi. Tetapi karena hujan terus sehingga batang padi banyak rebah dan terendam air, untuk menghindari kerugian lebih banyak, kami panen lebih awal meski hujan-hujanan" jelasnya.

Selain itu ia juga berharap pasca panen pemerintah melakukan kontrol terhadap harga gabah agar tidak anjlok dan para petani tidak mengalami kerugian.

"Perhatikan sedikit nasip petani. Kami minta tolong sama pemerintah untuk mengontrol harga gabah jangan sampai merugikan petani. Kami sudah banyak keluar modal. Mulai dari biaya awal bajak sawah, biaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan dan lain-lain. Jangan kita dapet lelahnya saja" harapnya. (Eff)

Tags: