Tingkatkan Angka RLS Lombok Barat, DIKBUD Gelar Rakor

Bupati Sampaikan Sambutannya dalam Rakor Dikbud Lombok Barat.

Grafika News - Giri Menang - Untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah (RLS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar) gelar rapat koordinasi (Rakor) bersama 450 pejabat eselon III dan IV, serta para kepala sekolah mulai dari level TKN, SDN sampai SMPN se-Lombok Barat. Rabu (26/02/2020)

Dalam Rakor yang berlangsung di Hotel Aruna Senggigi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dikbud Lobar H. Nasrun menyebutkan, Rakor kali ini difokuskan untuk menyelaraskan program-program pemerintah dengan program yang ada di sekolah-sekolah.

“Inti rakor ini adalah, agar program pemerintah yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ataupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) selaras dengan program dinas dan sekolah. Terutama dalam hal angka RLS Lobar yang masih tertinggal, nah itu yang kita mau angkat,” tegas Nasrun.

Untuk pelaksanaan penyelarasan program dan peningkatkan angka RLS itu sendiri diakui Nasrun, bahwa Dikbud sudah mempunyai rencana dan hanya tinggal teknisnya saja.

Seperti diketahui angka RLS Lobar sampai saat ini adalah 6,16 tahun (Data BPS Lombok Barat 2018). Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lobar yang sekarang ini berada di angka 67.18. Sedang di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri, IPM Kabupaten Lombok Barat menempati urutan Ke-4 di bawah Mataram, Kota Bima dan Sumbawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, M. Si menghimbau kepada seluruh kepala sekolah untuk menggerakkan tenaga guru membantu program pemerintah dalam rangka menaikkan angka RLS dan mendorong angka IPM Lobar.


“Untuk itu saya menugaskan para guru bisa memberikan pelajaran paket A, paket B dan paket C kepada para siswa, misalkan satu guru saja bisa memberikan lima saja dalam setahun, dikalikan dengan jumlah guru yang berjumlah tiga ribuan, itu hasilnya nanti akan melonjak tentunya,” himbau Bupati.

Diakui bupati, ini tentu merupakan tugas kepala daerah, namun ketergantungan kepala daerah itu tentunya ada pada masyarakat juga. “Manusia itu diciptakan saling ketergantungan. Bapak ibu punya ketergantungan kepada saya, saya pun memiliki ketergantungan yang lebih lagi kepada bapak ibu, terutama dalam mendukung program ini,” terangnya.  

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengajak para guru untuk mendukung program pemerintah, yang akan menjadi tema HUT Lobar yang ke-62 nantinya yakni program “Nol Dedoro” (Nol Sampah, red) atau Zero Waste.

Ia menyebutkan jika guru itu harus menjadi pioner dalam hal mendukung program ini. “Masalah sampah ini, kita yang harus pertama mencontohkan kepada siswa dan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan bisa mengelola sampah,” ucapnya. (Eff)