Tekan Harga Bapok Jelang Idul Adha, Pemda Lombok Barat Gelar Pasar Murah

Giri Menang, Grafikanews.com - Tekan harga Bahan Pokok (Bapok) yang cenderung naik jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar Operasi Pasar Murah. 

Kegiatan Operasi Pasar Murah ini dibuka oleh Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid di Taman Kota Sandik, Kecamatan Batulayar, Rabu (6/07/ 2022). 

Kegiatan Operasi Pasar Murah sebelumnya dilaksanakan di Kantor Camat Sekotong pada hari senin kemarin. 

Kembali digelarnya Operasi Pasar Murah ini bertujuan untuk dapat menekan lonjakan harga di pasar yang berdampak pada masyarakat, serta tindakan antisipasi kenaikan harga saat menyambut Idul Adha 1443 Hijriah.

"Inflasi tahun ini alhamdulillah kita nomor dua di Indonesia Bagian Timur berkat arahan dan bimbingan dari Bank Indonesia (BI). Terkait dengan posisi sekarang, tadi Kepala Perwakilan BI NTB menyampaikan inflasi itu 5,04 persen. Dan ini yang kita tekan supaya lebih rendah lagi sehingga pertumbuhan ekonomi sekarang bisa dinikmati oleh masyarakat," ujar Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. 

Bupati dua periode ini menyampaikan, tidak akan memiliki arti apa-apa kalau pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi inflasi juga tinggi. 


"Kita berusaha pertumbuhannya tinggi dan alhamdulillah sekarang itu terjadi sehingga sekarang kita lagi menekan inflasi," ujar Suami dari Hj. Khaeratun Munzir ini. 

Mantan Ketua KPU NTB ini menyebutkan, Operasi Pasar Murah ini salah satu cara untuk menekan inflasi. Cara lain lanjut dia, ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk memanam tanaman seperti cabai, tomat, dan sayur-sayuran.

"Seharusnya masyarakat kita tidak beli cabai, tomat, dan sayur-sayuran. Cukup memanfaatkan pekarangan rumah," harap Ojan panggilan akrabnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati beserta jajaran di Kabupaten Lombok Barat. 

"Sebenarnya inilah koin-koin jangka pendek yang memang kita butuhkan ketika tekanan inflasi yang bersumber dari kebutuhan komoditas pokok yang ada di masyarakat. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini yang menjadi sumber tekanan inflasi dari komoditas pangan strategis itu seperti Cabai, Tomat, Bawang Merah, danTelur Ayam Ras," katanya. 

Menurut dia, kegiatan Operasi Pasar Murah yang dilakukan sekarang contohnya bawang merah harga Rp. 48.000 per-kg yang jauh harganya dengan di pasar sekarang ini. Dibandingkan antara sisi produsennya dengan harga di pasar sekarang itu terjadi disparitas yang jauh. 

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pelaku-pelaku produsen cabai, tomat, bawang merah, telur ayam ras dan beberapa produsen binaan lainnya. Dengan sinergi dari BI dan Pemkab Lombok Barat yang kita lakukan diharapkan dapat mempengaruhi bahwa komoditas pangan strategis ini akan kembali ke posisi yang lebih baik bagi masyarakat," harapnya. 

"Intinya bagaimana kita jaga pertumbuhan ekonomi yang sangat baik ini dengan inflasi yang lebih terkendali karena nasionalnya sudah 4,35 persen dan di NTB sudah 5,04 persen. Dan tentunya ini harus menjadi pekerjaan rumah kita bersama," tutupnya. 

Di tempat yang sama Kadis Perindag Lobar H. Muhur Zokhri mengatakan terkait harga komoditas pangan strategis seperti cabai merah besar di pasar tradisional harganya Rp. 55.000 perkg dan di Operasi Pasar Murah harganya Rp. 45.000 perkg. Kemudian misalnya harga cabai rawit di pasar tradisional Rp. 90.000 perkg dan di Operasi Pasar Murah harganya Rp. 80.000 perkg. 

"Perbandingan harga ini cukup membantu masyarakat kita dengan selisih harga Rp. 10.000," katanya. 

Mantan Kadis Pertanian Lobar ini menambahkan, untuk bawang merah dan telur kecendrengan harganya agak menurun. 

"Operasi Pasar Murah kerja sama antara Bank Indonesia dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lombok Barat selanjutnya akan kita adakan di Taman Kota Gerung pada hari Kamis-Jum'at, 14-15 Juli 2022 mendatang," tutup Ayah tiga anak ini. (Red)

Tags: