Sosialisasi 4 Pilar, Suhaimi Ismy Ingatkan Pentingnya Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila

Dok. Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, H. Lalu Suhaimi Ismy bersama Karang Taruna Desa Tanak Awu | SIMA

GrafikaNews.com - Silaturahmi dan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI digelar bersama Karang Taruna Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Minggu, (14/03/2021)

Kegiatan silaturrahmi dan sosialisasi 4 Pilar MPR RI: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika ini berlangsung lancar dengan prokes Covid-19.

Suhaimi Ismy, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, berbiacara tentang Pancasila semestinya tidak boleh ada yang mengatakan dirinya paling pancasilais dibandingkan dengan yang lain.

"Tidak ada yang boleh mengaku diri paling pancasilais dengan mengatakan "Saya Pancasila". Seharusnya "Kita Pancasila", karena Pancasila merupakan kesepakatan nasional bersama dan paling utama kita dalam berbangsa dan bernegara" sebut Suhaimi.

Ia juga menjelaskan bahwa Sila pertama berkaitan penuh dengan Agama. Berbicara agama maka akan merujuk kepada kitab suci, kitab Suci kita al Qur'an secara tegas menyebut haram terkait miras.

"Maka kita apresiasi presiden Jokowi yang mencabut perturan tentang miras" ucapnya menyitir isu hangat yang sempat berkembang.


Kemudian, penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-sehari salah satunya adalah taat terhadap Hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kita mengetahui bersama Induk dari sumber hukum setelah Pancasila adalah UUD 45. Ini merupakan payung dari semua peraturan Hukum di Indonesia dan harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari" tandasnya.

Suhaimi juga menyinggung tentang NKRI yang heterogen terdiri dari bermacam suku bangsa yang kaya akan adat dan budayanya.

"Negara kita merupakan negara yang besar, dari segala aspek kehidupannya baik budayanya, wilayahnya, kemajemukan oenduduknya. Semuanya tetap utuh diikat dalam Ikatan Persatuan yang sangat kuat dan kokoh dalam bingkai NKRI"

"Didalam NKRI kita heterogen, terdiri dari bermacam suku bangsa yang kaya akan adat dan budayanya. Tetapi semua dilekatkan oleh Bhinneka Tunggal Ika, boleh kita berbeda dalam banyak hal tetapi ketika menyangkut bernegara dan berbangsa hanya satu yaitu Indonesia" tegasnya.

Ia juga menambahkan, sebagai warga negara yang baik maka masyarakat harus mengamalkan dan menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika

"Salah satu cara mengamalkannya dengan menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh rasa kebersamaan dan gotong royong, saling hormat menghormati antar warga negara, warga negara dengan pemerintah, warga negara dengan aparat penegak hukum, dan banyak lainnya" tutupnya. (*)

Tags: