Saresehan Peran Media Dalam Menangkal Penyebaran Faham Radikalisme dan Terorisme Banyuwangi

Banyuwangi - Grafikanews.com - Sarasehan dengan tema peran Media dalam menangkal penyebaran faham Radikalisme dan Terorisme yang berlangsung pada hari Kamis (29/4/2021) di aula untag banyuwangi di hadiri oleh beberapa tokoh agama ketua GP Ansor ihkwan arif serta Kasubag Humas Polresta Banyuwangi yaitu Iptu lita kurniawan S,sos.

Dalam sambutan yang pertama, diawali oleh Kasubag Humas Poresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan, S.Sos, dalam acara itu ia memaparkan pencegahan dan penanggulangan paham Radikalisme dan Terorisme yang berkembang saat ini.

"radik itu adalah substansi, radik itu adalah sumber, saya baca artikel Prof Mahfud MD tentang Radikalisme itu jika dipandang dari kajian filsafat sendiri pengertiannya bisa positif dan negatif," terang Lita.

Selanjutnya, Lita menjelaskan ciri dan karakteristik kelompok islam Radikal, yang pertama itu ada intoleransi, kedua Fanatik, ketiga eksklusif, dan terakhir karakteristiknya adalah revolusioner.
Terakhir, Lita mewanti-wanti supaya media lebih berhati-hati dalam pemberitaan mengenai tindak pidana terorisme karena pelaku terorisme bisa memanfaatkan keadaan dalam arti meminjam tangan  rekan media untuk mendapatkan sponsor gratis lewat pemberitaan media tersebut.

"sebagai contoh ada foto pelaku bom bunuh diri itu dalam keadaan tersenyum yang diberitakan secara masif oleh beberapa awak media  yang sebetulnya Hoax yang di jadikan sebagai propaganda mereka. Jadi,  bukan hanya TNI, Polri saja dalam upaya penanggulangan dan pencegahan radikalisme dan terorisme di indonesia, rekan-rekan media juga sebagai ujung tombak dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme, peran media tidak akan pernah lekang oleh waktu," imbuh Lita.

Kemudian, ihkwan arif S,HI menambahkan radikalisme dan terorisme menurutnya bukan sesuatu hal yang baru.


"ketika berbicara kekerasan, ketika berbicara radikalisme itu bukan suatu hal yang baru, di masa sahabat rosullulohpun pernah terjadi, ketika sahabat ali dan utsman di bunuh oleh kaum muslim sendiri yang terpapar radikalisme padahal ibadahnya rajin juga tahajudnya rajin," papar ketua Gerakan Pemuda Ansor tersebut.(PIKI)