PAUD Titisan Harapan Bunda, PAUD Konsep Alam Pertama di Lombok Utara

GrafikaNews.com - Pada tahun 2018 lalu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Titisan Harapan Bunda lahir dari pemikiran Sahlan yang  mengenyam pendidikan di Yogyakarta. PAUD Titisan Harapan Bunda berada di Jl. Raya Tanjung, Desa Muara Putat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. 

Konsep PAUD Titisan Harapan Bunda mengunakan ekologis edukatif yang di mana anak-anak sekolah di dekatkan dengan alam sekitar mereka dan tidak memanfaatkan kelas sebagai ruang pembelajaran. 

“Model pembelajarannya kita lebih banyak mengadoksi model pembelajaran alam. Sehingga kita memanfaatkan potensi-potensi alam sekitar dan tidak berfokus ruangnya kelas. Yang kami lakukan adalah bagaimana kita menciptakan lingkungan yang nyaman dan memanfaatkan pohon-pohonan sebagai tempat belajar. Dan sawah, sungai dan pantai itupun menjadi tempat pembelajaran kami,” turur Sahlan. 

Lanjut Sahlan, anak-anak di PAUD Titisan Harapan Bunda juga mendapatkan hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan  dan kemampuan usia mereka yang seharusnya didapatkan, “Hasil pembelajaran paud di sini juga real dan hal-hal yang kita ajarkan kpeada anak-anak adalah hal yang spesifik. Contohnya bahasa Inggris, mengaji dan ibadah, tetapi lebih kemampuan live skill seperti kemampuan apa sih yang mereka bisa lakukan dan bisa di usia-usia seperti itu.” 

Selain PAUD, sekolah yang didirikan oleh Sahlan tidak hanya sekolah formal saja sepeti PAUD, ada juga sekolah tahfiz dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) yang sebagai sekolah nor-formal yang didirkan oleh Sahlan.

“  Ada yang formal seperti PAUD dan Home Schooling, ada juga yang non-formal seperti TPQ an tahfir.”


Marhamah salah satu pengajar  juga menjelaskan, PAUD Titisam Hharapan Bunda juga mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga kesinambungan dan mencintai ekologis dengan mengajarkan anak untuk buang sampah pada tempatnya.

“ Anak-anak di sini juga perlu diajarkan bagaimana mencintai lingkungan, dengan hal yang sederhana misalkan membuang sampah pada tempatnya.  Dan kita ajarkan anak-anak di sini untuk tahu bahwa sampah itu sangat menrugikan kita semua dan sadar bahwa sampah itu merusak lingkungan,” tutur Marhamah. 

Selain Marahmah, Rina Astuti salah satu pengajar di PAUD Titisam Hharapan Bunda menjelaskan tidak hanya sekedar mendapatkan pembelajaran mengenai alam, anak- anak di PAUD Titisam Hharapan Bunda mendapatkan pembelajaran semisal doa-doa dan hadits aplikatif (kebutuhan keseharian) yang sesuai dengan betuhan mereka sehari-hari,

“Mereka juga belajar doa-doa dan hadits aplikatif yang sesuai dengan betuhan sehari-hari mereka. Agak mereka sejak dini terbentuk karakternya.”

Anak-anak yang belajar di Sekolah yang didirikan Sahlan juga bisa belajar dan bermain. Seperti yang diungkapkan oleh Galib, salah satu siswa di TPQ Titisan Harapan Bunda, “ Di sini saya bisa belajar mengaji dan bermain setelah mengaji,” turur Galib. (*)

Tags: