Lombok Barat Raih WTP Keenam Kali, Bupati: WTP Itu Bukan Kebanggaan Tapi Kewajiban!


GrafikaNews.com – Mewakili Pemerintah Pusat, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaraan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Syarwan, menyerahkan plakat dan piagam penghargaan kepada Kabupaten Lombok Barat atas prestasinya meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) keenam kali secara berurut-turut. Plakat dan piagam ini diterima langsung Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dan Wakil Bupati Hj. Sumiatun di Ruang Kerja Bupati di Giri Menang, Gerung, Selasa, (13/10).

Disampaikan Syarwan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan penghargaan terkait dengan capaian opini tertinggi dalam penyusunan laporan keuangan yang diraih Lobar yaitu WTP.

“Dan alhamdulillah Lombok Barat sudah enam tahun berturut-turut, seharusnya kalau bukan pandemi ini penghargaannya di Jakarta diserahkan langsung oleh Presiden atau paling tidak itu Menteri Keuangan,” ujar Syarwan. 

Menkeu Sri Mulyani, kata Syarwan, memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas capaian prestasi yang diraih Lobar. Hal ini, lanjutnya, dengan meraih WTP maka Lobar  telah membantu Pemerintah Pusat juga untuk meraih opini WTP. 

“Karena sinergi yang kuat dan pengelolaan keuangan yang sangat baik artinya mendukung Pemerintah Pusat mendapatkan WTP juga. Pemerintah pusat sudah mendapatkan WTP sejak laporan keuangan tahun 2016,” kata Syarwan.

Sementara itu, Bupati Fauzan menyampaikan raihan WTP yang keenam kali yang didapat Lobar akan menjadi semangat yang luar biasa bagi Lobar untuk meningkatkan pengelolaan keuangan. Bahkan, sejak lama kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Lobar bupati menegaskan bahwa WTP itu adalah bukan kebanggaan.


“WTP itu bukan kebanggaan tapi kewajiban,” tegas bupati.

Dikatakan bupati, target Lobar bukan hanya WTP tetapi lebih dari itu.
“Lewat Inspektur (H.Ilham, red) kita sedang membuat Peraturan Bupati Gardu Mente, Gerakan Terpadu Menuju Nol Temuan, yang akan dilaunching saat rapim (rapat pimpinan, red),” kata bupati. 

Menurut bupati, Lobar tidak akan puas hanya dengan laporan keuangan yang bagus tetapi juga menekankan pada output. 

“Tidak hanya dari sisi laporan keuangan tapi output-nya harus betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelas Fauzan.

Syarwan pada bagian lain penyampaiannya mengatakan dengan banyaknya prestasi yang diraih Lombok Barat, maka harus dipertahankan dan ditingkatkan. 

“Supaya pemerintah ini dipercaya oleh masyarakat dan investor. Karena ini salah satu alat investor untuk ambil keputusan. Saat kita WTP mereka yakin pengelola keuangannya sudah baik,” ujarnya.

Disampaikan Syarwan, karena Lobar sudah meraih WTP 6 tahun berturut-turut, maka diberikan dua penghargaan yaitu dalam bentuk piagam dan plakat. 

“Juga WTP ini salah satu unsur penilaian untuk DID, Dana Insentif Daerah,” jelasnya. 

Beberapa hal yang dinilai bagus sehingga Lobar kembali meraih WTP yaitu tahun 2020 ini Dana Desa tersalur 99,31%, dana alokasi khusus (DAK) dari Rp 150 M tersalur Rp 138M. Juga DID yang sduah tersalur 100%.

Sekda Dr. Baehaqi yang juga hadir menyampaikan raihan WTP bagi Lombok Barat karena Lombok Barat dinilai tidak ada temuan signifkan.

Bahkan melalui Gardu Mente, kata Sekda, akan diupayakan menjadi nol temuan kecil.  

Hadir juga Kepala Bappeda Rusditah, Kepala Bapenda Ahmad Saikhu, Inspektur Inspektorat H.Ilham, dan Kepala BPKAD Fauzan Husniadi. Sementara dari Kanwil DJPb NTB hadir juga Kepala Bidang PAPK, Tri Tenggo Sukmono dan Kepala Bidang PPA2 Rabindra Aldi. (*)