Jakarta, Grafikanews.com -- Ketua Pansus Raperda Perlindungan dan Pelestarian Mata Air NTB, Lalu Satriawandi menyampaikan pendapatnya bahwa mata air di NTB banyak yang rusak dan perlu dijaga. Itu yang menjadi dasar kenapa perdana inisiatif dewan provinsi di gulirkan. "Kami sudah keliling minggu kemarin ke wilayah Lombok Barat dan Lombok tengah untuk mengecek langsung kondisi mata air disana," terangnya dalam rapat pansus yang digelar di ruang pleno kantor DPRD Provinsi NTB pada 18 Januari 2022.

Politisi udayana yang berasal dari Lombok Tengah ini sudah banyak menyerap informasi dari masyarakat sekitar mata air pada saat kunjungan kerja bersama rombongan pansus II DPRD NTB. Ia menyampaikan perlu dilakukan usaha sungguh-sungguh untuk menjaga dan melestarikan mata air dengan salah satu caranya membuatkan raperda. 

Hari ini, tanggal 20 Januari 2021 bertempat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, rombongan pansus II di terima langsung oleh Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK, Muhamad Zainul Arifin.

Membahas kondisi mata air, Direktur konservasi tanah dan air Muhamad Zainul Arifin membenarkan kondisi mata air di semua wilayah banyak yang rusak dan perlu perhatian. Pihaknya akan membantu memberikan kajian dan masukan yang diperlukan pansus. 

Dalam pertemuan tersebut, direktur memerintahkan staf di kementerian untuk melakukan kajian terhadap raperda perlindungan dan pelestarian mata air karena secara substansi sangat bagus dan bisa jadi ini pertama di indonesia. 

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam itu turut dihadiri oleh perwakilan Biro Hukum Setda NTB, pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dinas PUPR NTB. (Red)