Kerajinan Desa Tambong Tembus Pasar Mancanegara

Khotibin

Grafikanews.com-Banyuwangi- Kerajinan tangan dari bahan bahan alami karya warga Banyuwangi, ternyata mampu menembus pasar luar negri. Seperti produk kerajinan Khotibin, warga desa Tambong kecamatan Kabat kabupaten Banyuwangi.


"kerajinan kita semua berbahan alam mulai dari pelepah pisang, ampas kelapa, batok kelapa, bambu, lidi,pandan, kayu, juga manggar-manggar kelapa itu, yang di pohon kelapa itu hampir semuanya kita pakai tergantung permintaan pasar,"terang Khotibin kepada Grafikanews.com Senin (29/3/2021).


Khotibin menggeluti usaha kerajinan itu sejak tahun 1998. Awalnya dirinya kata Khotibin diajak temannya Amarhum Ahmad Fatoni.



"awalnya memang saya bareng sama pak ahmad fatoni, kita usaha bareng selama 17 tahun, lalu beliau meninggal, dan saat ini saya melanjutkan sendiri usaha ini,”katanya.


Seiring berjalannya waktu, sejak tahun 2001 kerajinannya mulai mendapatkan tempat di pasar global, mulai dari asia, eropa hingga sampai ke amerika.


"tahun 2001 saya ada buyer(pembeli) dari inggris dan italy, lalu ada tamu korea yang pasarnya amerika ada hawai, jamaika, haiti, juga pada tahun 2003 ada tamu dari malaysia. Mulai dulu sampai sekarang memang masih jalan, cuma untuk ekspor memang menurunnya sangat drastis, tapi disaat ekspor agak menurun saya lagi bergeliat untuk pasar lokal domestik di seluruh indonesia, alhamdulilah saat itu ada produk kami yang lain, seperti parfum mobil yang laris pasar domestic,”jelasnya.


Hingga saat ini, usaha khotibin mampu menyerap tenaga kerja hingga 150 orang.


"awal, saya mau bergerak di kerajinan ini untuk perbaikan penataan perekonomian, yang kedua pemberdayaan masyarakat sekitar. Ya alhamdulillah dengan adanya kerajinan ini, saya melibatkan beberapa anggota masyarakat untuk  menjadi karyawan saya, hampir 100 sampai 150 orang,”terang Khotibin.


Di saat pandemi Khotibin mengakui mengalami penurunan pesanan. Namun dirinya tidak patah semangat.


"saat pandemi otomatis omsetnya berubah karena nilai orderannya juga berubah, awal turun hingga 80%, namun untuk sekarang mulai pulih kembali sekitar 50-60%, juga saya akan memutar otak kembali untuk melihat peluang yang ada kedepannya,"katanya.


Ketika ditanya mengenai omset di tengah pandemi saat ini, ia tidak mau menyebutkan nominalnya tapi tampak senyum manis terpancar di wajahnya.


 "untuk nominalnya ada deh (sambil tersenyum),"kata pria asli desa Tambong itu.


Kedepan Khotibin bertekad mengembangkan bisnisnya agar bisa menyerap tenaga kerja lagi lebih banyak.


"planning (rencana) kedepannya selain produk yang sudah ada ini, saya akan mengembangkan usaha meubel, dan batik sendiri, supaya lebih banyak tenaga kerja yang terserap khususnya masyarakat di desa ini,"harapnya.(PIKI)