Kebutuhan Telur Sangat Tinggi, Gubernur Tawarkan Investasi Ayam Ras

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat peletakan batu pertama pembangunan 100 ribu Pullet (Dok Kominfo)

Grafikanews.com-Sumbawa-Kebutuhan masyarakat di NTB akan telur terbilang sangat tinggi. Dalam sebulan, masyarakat NTB membutuhkan jutaan telur. Kebutuhan telur itu sementara ini masih disuplai dari Bali dan Jawa.

 

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah kepada media saat peletakan batu pertama pembangunan 100 ribu Pullet/kandang ayam petelur di kawasan Olat Maras Sumbawa, Sabtu  (18/7/ 2020) menjelaskan, bertahun-tahun, kebutuhan telur di NTB sangat tergantung dengan pasokan telur ayam ras dari luar daerah,

 

“Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bagaimana NTB bisa swasembada telur padahal daerah bumi gora ini, sejak puluhan tahun silam sudah cukup dikenal dengan potensi peternakan dan pertaniannya yang melimpah,”kata Pria yang akrab disapa Bang zul itu

 


Namun Bang Zul optimis, mimpi itu kini mulai nyata dan selangkah lagi diyakini NTB mampu swasembada telur.  Digawangi Samawa Farm, NTB tahun lalu sudah membangun peternakan ayam petelur di Kawasan Olat Maras dengan kapasitas 72.000 ekor.

 

Ikhtiar NTB swasembada telur, yang dirintis Gubernur NTB, Dr. Zul ini tidaklah main-main. Bahkan sudah disiapkan lahan untuk 1 juta ekor ayam ras petelur.

 

“Di tahun 2020 ini kita mencanangkan perluasan pembangunan kandang 100.000 pullet di Kasawan yang sama, Olat Maras. Dari 100.000 pullet di lahan yang disiapkan, perkiraannya akan mampu menyuplai sekitar 300.000 ekor ayam petelur.

 

Bang Zul menambahkan, investasi itu hanya mungkin kalau pemimpin memaknai kehadirannya sebagai pelayan masyarakat. Karna tugas pemimpin adalah melayani dan mencari solusi atas berbagai kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi masyarakat.

 

"Gubernur, Bupati, Walikota, Kepala Dinas, camat, Kades dan pemimpin lainnya, bukanlah Bos, kehadirannya harus betul-betul untuk melayani kebutuhan masyarakat," ujarnya.


Sebagaimana diketahui, kawasan Olat Maras awalnya merupakan kawasan belantara penuh semak belukar yang seolah tidak ada kehidupan. Dikawasan tersebut tidak ada akses jalan, air dan fasilitas  lainnya.

 

Guna menarik investor, pemprov NTB membangun jalan, menyediakan air. Alhasil,pengusaha mulai berdatangan untuk berinvestasi karna aksesnya dipermudah bagai di sambut dengan karpet merah.(RED)