Dorong Peran UMKM di KEK Mandalika, Kelana Ijo Berseri dan Fomnus Adakan Dialog Publik.

GrafikaNews.com - Lombok Tengah - Kelana Ijo Berseri dan Forum Masyarakat Nusantara NTB gelar dialog publik bertema "Prospek UMKM, di Antara Industrialisasi dan Optimisme KEK Mandalika sebagai Etalase Nasional", pada  Jumat (18/12/20) pagi kemarin. Dialog publik ini terselenggara guna mendorong peranan UMKM dalam menyambut industrialisasi dan KEK Mandalika kedepan.

Mengusung tema "Prospek UMKM diantara Industrialisasi dan Optimisme KEK Mandalika sebagai Etalase Nasional", dialog publik ini menghadirkan perwakilan Bank NTB Syariah, perwakilan ITDC The Mandalika, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata NTB, Kadis Perindustrian NTB, perwakilan Dinas Koperasi dan UMKM, dan perwakilan Poltekpar Lombok sebagai narasumber.

Dalam sambutan pembuka, Astar Hadi, Pembina Kelana Ijo Berseri serta inisiator dari terselenggaranya kegiatan Dialog Publik menegaskan bahwa dialog ini hadir sebagai jembatan Penghubung antara UMKM yang ada di NTB dengan KEK Mandalika ke depan. Kelana Ijo Berseri juga mendukung setiap program pemerintah guna mewujudkan Visi NTB Gemilang.

Astar yang juga Staf Khusus Gubernur NTB ini lebih jauh memaparkan bahwa dialog publik yang dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk pemerintah, swasta, para pegiat UMKM dan pariwisata, unsur akademisi, mahasiswa/aktivis, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat pada umumnya, bertujuan membuka ruang dialog terbuka untuk mempertemukan ide-ide konstruktif  antara pemerintah, swasta dan masyarakat luas dalam menyambut Visi NTB Gemilang di bidang Industrialisasi dan UMKM, juga meraih peluang dalam menyambut kehadiran KEK Mandalika sebagai Destinasi Superprioritas Nasional dan perhelatan akbar Internasional MotoGP di Lombok pada tahun 2021 ini.

"Kami mengadakan Dialog ini untuk memperkuat keberadaan UMKM lokal, produk lokal kita, yang juga menjadi prioritas Gubernur kita agar kita terus meningkatkan diri dan lebih mampu bersaing. Apalagi kehadiran KEK dan MotoGP yang menjadi kebanggan kita sebagai masyarakat lokal, harus mulai mempersiapkan diri, karna wisatawan mancanegara perlahan tapi pasti akan semakin banyak hadir ke depan", paparnya optimis.


Pada kesempatan tersebut, menjawab pemenuhan SDM di KEK Mandalika kedepan, Wakil direktur Poltekpar Lombok Dr. Farid Said menyampaikan sumber daya yang kompetitif siap di hasilkan oleh Poltekpar guna mengambil peran di KEK Mandalika.


"Saat ini sekitar 50% mahasiswa Poltekpar adalah putra-putri terbaik Lombok Tengah. Kretifitas mereka tidak kalah dan siap bersaing" ujarnya.

Sementara itu terkait Sirkuit MotoGP yang menjadi salah satu branding KEK Mandalika, Enhancemnet Construction Head ITDC The Mandalika, Aris Joko Santoso, mewakili ITDC dalam penyampaiannya mengatakan Bahwa kita optimis KEK Mandalika akan terselenggara sesuai target kedepan.

"Kita sedang dalam proses konstruksi pembangunan Sirkuit saat ini. 17 tikungan dengan desain bisa mencapai kecepatan 300km/jam. Kita harapkan selesai di bulan juni ini" ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa KEK Mandalika ini tidak bisa berdiri sendiri, dibutuhkan kerjasama dari seluruh elemen yang ada untuk mewujudkannya. Pemerintah, tentu juga masyarakat Lombok Tengah.

Senada dengan itu, Kadis Pariwisata NTB, L. Mohamad Faozal, mengharapkan KEK Mandalika menjadi salah satu Branding Kabupaten Lombok Tengah. Diharapkan mulai dari sekarang kita semua mempersiapkan diri untuk mengambil peran masing-masing. Faozal pun merasa berterima kasih dengan adanya dialog publik semacam ini, menjadi kesempatan bagi dirinya untuk menjelaskan secara komprehensif roadmap pariwisata NTB.

Sementara itu, dalam materi yang disampaikan Kadis Perindustrian, Hj. Nuryanti, menyebutkan "Peraturan Gubernur (Pergub) No. 43 Tahnun 2020 tentang Pemberdayaan UMKM Melalui Bela dan Beli Produk Lokal". dijelaskan Yanti, bahwa Gubernur NTB mendorong hadirnya industrialisasi sebagai nilai tambah bagi pertumbuhan usaha ekeonomi kerakyatan berbasis potensi sumberdaya lokal.

Ia, senada dengan Joko dan Faozal, menyampaikan bahwa kehadiran KEK Mandalika dan MotoGP di NTB  menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mendorong usaha-usaha lokal lebih kreatif dan produktif dalam menyambut Proyek Destinasi Superprioritas Nasional tersebut. 

Ia memotivasi para pegiat UMKM dan pelaku pariwisata dan berbagai pihak untuk meningkatkan daya kreasi, keterampilan, meningkatkan kapasitas produksi melalui pengayaan industrialisasi dan melakukan diversifikasi produk yang terus dibenahi kualitasnya dan berdaya saing. Karna ke depan, NTB akan menjadi tuan rumah bagi tak hanya masyarakat dari Daerah lain di Indonesia, tapi juga masyarakat internasional yang akan semakin banyak berkunjung. 

"Kita harus menyiapkan UMKM-UMKM, masyarakat kita, agar melek industri, agar lebih skilfull sehingga mampu memberi nilai tambah secara ekonomi di satu sisi, juga memberi kualitas produk lokal yang memenuhi standar yang lebih baik. Di Dinas Perindustrian, kami pun menyiapkan alat-alat permesinan untuk UMKM. Silahkan Kelana Ijo Berseri dan UMKM lain bisa ajukan ke kami", pungkas Hj. Nuryanti.

Acara dialog yang berjalan sekitar tiga jam tersebut berjalan interaktif dan menarik. Antusiasme peserta begitu tampak dengan banyaknya peserta yang mengacungkan jari untuk memberikan pertanyaan sekaligus umpan balik ke narasumber. Hal ini juga ditunjukkan dengan kehadiran peserta yang melampui perkiraan, sehingga panitia harus menambahkan tempat duduk di luar lokasi utama. (Red)