BUMDES Belum di Perankan Secara Maksimal

Ketua Paguyuban BUMDES Banyuwangi, Heri Wijatmoko SH

Grafikanews.com-Banyuwangi- Keberadaan Badan Usaha Milik Desa, (BUMDES) belum di perankan secara maksimal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan peningkatan pendapatan asli desa. Jika dikelola dan dimanagemen dengan baik dan professional, BUMDES bisa menjadi lembaga pendongkrak perekonomian masyarakat.


Ketua paguyuban BUMDES Banyuwangi, Heri Wijatmoko SH kepada Grafikanews.com mengatakan banyak kepala desa yang belum memahami arti penting BUMDES. Sehingga, kebijakan desa belum menyentuh secara baik kepada BUMDES.


“ Contohnya pengelolaan PKH dan BPNT, seharusnya BUMDES yang menjadi supplier jangan ada pihak lain yang bermain main, kita sudah sering koordinasi dengan dinas sosial tapi sampai sekarang belum ada kejelasan”tegas Heri.



Tak hanya itu, masih banyak desa desa yang menyertakan modal kepada BUMDES dengan anggaran kecil.


“ banyak desa desa yang hanya menyertakan modalnya sebesar 25 sampai 50 juta,” kata Heri.


Heri Juga meminta kepada seluruh pengurus BUMDES untuk menyusun busines plant yang baik dan terinci. Sehingga pemerintahan desa bisa menilai perencanaan usaha yang akan di lakukan BUMDES.


Heri juga berharap kepada pemerintah kabupaten Banyuwangi untuk mencarikan solusi dari persoalan persoalan yang di hadapi BUMDES.


“Beberapa waktu lalu kami sudah menyampaikan kepada bapak Bupati tentang persoalan ini,” ujar Heri.


Heri juga berharap, siapapun yang jadi bupati nantinya agar memikirkan BUMDES.


Menanggapi hal tersebut, sekretaris Asosiasi Kepala Desa (ASKAB) kabupaten Banyuwangi, Muansin Spd menegaskan bahwa besar kecilnya penyertaan modal kepada BUMDES tergantung pada beberapa faktor.


“besar kecilnya dana desa tidak sama, tentu saja besar kecilnya penyertaaan modal tidak sama, yang kedua adalah terkait perencanaan usaha yang akan dilakukan BUMDES,” tegas pria yang akrab di sapa Hamsin.


ASKAB kata Hamsin sudah berulangkali mendorong agar BUMDES membuat kajian potensi desa untuk dirumuskan dalam perencanaan usaha BUMDES.

Terkait dengan BPNT dan PKH Hamsin menegaskan bahwa hal itu adalah domainnya kemensos melalui dinas sosial.


BUMDES merupakan salah satu lembaga yang bisa menjadi supplier. Yang perlu dilakukan BUMDES yakni mengkomunikasikan dengan e warung yang ditunjuk.  


“Saya rasa ASKAB dan Paguyuban BUMDES perlu duduk bersama untuk menyamakan persepsi sehingga pengembangan ke depannya menjadi lebih baik,” pungkasnya.


Sementara itu ketua Laskar Merah Putih,Achmad Munir menilai ASKAB Bersama Paguyuban BUMDES dan dinas terkait perlu duduk bersama guna mencari solusi.


“Asosiasi BPD, ASKAB, Paguyuban BUMDES serta dinas terkait harus menyamakan pandangan, sehingga harapan BUMDES untuk berperan serta meningkatkan perekonomian desa bisa terwujud, banyak contoh BUMDES yang berhasil di banyuwangi, mari kita jadikan contoh, yang kurang berjalan ayo kita support bersama,” urai Munir.


Munir menambahkan, BUMDES merupakan lembaga strategis untuk mengembangkan potensi desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.(AM)