Big Match Liverpool vs Man United: Perang Komentar Mulai Panas di Medsos

Liverpool akan bertemu Manchester United di Liga Inggris. (AP Photo/Jon Super)

GrafikaNews.com - Jika Anda melihat media sosial pada Senin 18 Januari pagi, bisa dipastikan akan ada banyak status mengenai hasil laga Liga Inggris Liverpool vs Manchester United.

Akan ada banyak meme lucu yang beredar. Selain itu akan ada perang komentar antara dua kelompok pendukung Liverpool dan Man Utd melalui medsos pada Senin pagi.

Tinggal ke mana arah bully-an akan terjadi. Klub yang kalah, dipastikan pendukungnya akan mendapat bully lebih banyak. Menariknya bully tidak akan datang dari pendukung klub pemenang, tapi juga dari pendukung klub rival yang lain.

Hubungan pendukung Liverpool dengan Man Utd kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, terutama di medsos, seiring dengan keberhasilan The Red Devils mengambil alih posisi puncak klasemen Liga Inggris.

Kondisi ini terakhir saya rasakan ketika rivalitas Barcelona dengan Real Madrid memanas pada awal dekade lalu, terutama ketika Jose Mourinho melatih Los Blancos pada 2010 hingga 2013. Ketika itu hampir setiap hari pendukung Barcelona dan Madrid perang komentar, saling bully, melempar meme, melalui medsos.

Perpaduan antara rivalitas kedua klub dan hubungan panas kedua pendukung membuat laga Liverpool vs Man Utd di Anfield akhir pekan ini dipastikan akan menarik.


Sudah lama Liverpool dan Man Utd tidak bersaing dalam perebutan gelar Premier League. Kali terakhir kedua klub bersaing ketat di puncak klasemen adalah pada 2008/2009, satu-satunya musim di mana Man Utd dan Liverpol finis di posisi dua besar dalam sejarah Premier League.

Bagi Man Utd, ini adalah kali pertama sejak 2013 pada era Sir Alex Ferguson mereka menjadi kandidat juara Liga Inggris. Sementara Liverpool sukses menjadi pesaing dalam dua musim terakhir, termasuk menjadi juara musim lalu.

Perdebatan panas mengenai penalti dan perubahan posisi di puncak klasemen Liga Inggris membuat alur cerita jelang Liverpool vs Man Utd menjadi lebih menarik. Namun, laga seperti ini akan selalu sulit diprediksi.

Perang urat saraf dan mind games terjadi sebelum pertandingan, bahkan dari pekan lalu. Keluhan pelatih Liverpool Jurgen Klopp terhadap penalti yang didapat Man Utd jelas bagian dari.

Padahal statistik menunjukkan raihan penalti Man Utd musim ini hanya kalah satu penalti dari Liverpool. Selain itu penalti yang didapat Liverpool lebih krusial dan menguntungkan ketimbang yang didapat Man Utd.

Layaknya Sir Alex Ferguson, Ole Gunnar Solskjaer membalas mind games dengan menyatakan Klopp hanya ingin mempengaruhi wasit. Setelah itu Solskjaer seakan-akan ingin memperlihatkan Man Utd sedang dalam posisi krisis pemain sebelum melawan Liverpool.

Paul Pogba, Luke Shaw, Eric Bailly, dan Victor Lindelof dikatakan Solskjaer mengalami cedera. Nyatanya tiga nama pemain pertama menjadi starter saat Man Utd mengalahkan Burnley. Man Utd pun menggeser Liverpool dari puncak klasemen.

Dengan asumsi Man Utd tidak memiliki masalah pemain, maka Solskjaer akan menurunkan tim terbaik saat melawan Liverpool. Susunan yang hampir sama saat melawan Burnley kemungkinan besar akan diturunkan Solskjaer saat melawan Liverpool, dengan sejumlah perubahan bisa terjadi, salah satunya Scott McTominay menggantikan Nemanja Matic.

Sementara Liverpool masih berkutat dengan masalah yang sama, yakni cedera pemain, terutama di lini belakang. Selain itu Liverpool juga dipastikan berharap Mohamed Salah bisa kembali menemukan ketajaman.

Salah sudah tiga laga gagal mencetak gol dan posisi di daftar top skor dalam ancaman. Winger asal Mesir itu terakhir mencetak gol saat Liverpool melumat Crystal Palace pada 19 Desember 2020. Ketika itu Salah mencetak dua gol dan total menorehkan 13 gol di Premier League. Namun, kini posisi Salah terancam Son Heung Min yang memiliki 12 gol.

Jika Klopp mampu mengembalikan mental lini depan Liverpool, yang hanya mampu mencetak satu gol dalam tiga laga terakhir, peluang untuk mengalahkan Man Utd cukup besar. Tapi, lagi-lagi big match Premier League selalu sulit ditebak, terlebih Man Utd juga dalam kepercayaan diri tinggi.

Yang perlu dicatat pendukung Liverpool dan Man Utd, terlepas dari akan terjadi perang bully di medsos pada Senin pagi, masih ada 20 pertandingan yang harus dijalani kedua klub hingga akhir musim.

Dengan demikian apapun hasil di Stadion Anfiled akhir pekan ini bukan akhir dari segalanya. Hasil Liverpool vs Man Utd hanya akan meningkatkan level rivalitas tim dan pendukung kedua tim musim ini. (*)

 

 

(Doc: CNNIndonesia.com)

Tags: