Amerika Tertarik Dengan Kerajinan Tangan Lombok

Grafika News - Mataram – Puluhan puluhan pelaku UMKM hari berkumpul di hotel Lombok Raya untuk mendapat pelatihan Artisan/UMKM. (24/02/2020)

Pelatihan yang di selenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM NTB bekerjasama dengan KJRI New York dan Kurator AS bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM yang berdampak pada peningkatan ekspor produk kerajinan dan fashion Indonesia ke Pasar AS.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang hadir mengaku senang dengan diselenggarakannya kegiatan tersebut. Apalagi tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan SDM yang bermuara pada peningkatan kualitas produk kerajinan dan busana. Terutama untuk membuka akses pasar ke luar negeri, Para pengusaha dan pengrajin akan menemui kendala atau tertekan jika tidak ada pasar.

Gubernur menilai dengan pelatihan tersebut, maka para pelaku UMKM akan memiki kemampuan untuk melakukan penetrasi pasar. Sehingga, seluruh produk yang dihasilkan dapat terjual dengan baik di berbagai pasar di seluruh dunia.

"Kalau ada pelatihan apalagi punya keinginan dari mereka untuk membuka pasar, itu kan luar biasa," ungkapnya bangga.

Sementara itu, Konsultan Muda Ekonomi KJRI New York, Wina menyampaikan, NTB memiliki potensi kerajinan tangan yang luar biasa besar. Produk kerajinan tersebut katanya dapat dipromosikan ke Amerika melalui berbagai pameran yang diselenggarakan.


Ia mengaku kerjasama KRJRI New York dengan para pelaku UMKM sudah dilakukan sejak tahun 2016. Sehingga, pelatihan online untuk para pelaku UMKM ini telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, tegasnya, giliran NTB yang mendapat pelatihan tersebut.

"NTB dilihat oleh Ibu Jenifer ini sebagai salah satu provinsi yang memiliki potensi yang besar sekali dalam bidang kerajinan tangan," akunya.

Pihaknya menambahkan, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang pemasaran online. Sehingga produk-produk kerajinan NTB ini dapat dikirim dan dipamerkan di ajang New York Now. Yaitu pameran dagang dan griya terbesar di Amerika Utara. Di pameran itu, katanya, terdapat 2500 penyelenggara dan buyersnya dari profesional sekitar 25.000 orang.

"Tahun 2019 kemarin ada 8 booth dan 18 UKM dari berbagai daerah di Indonesia, yang kita bawa ke New York bekerjasama dengan The Craft, Bank Indonesia dan berbagai stakeholder lainnya," tambahnya.

Ia berharap materi atau bahan yang disampaikan dalam pelatihan tersebut bisa membuka wawasan dan menambah pengetahuan para peserta. Ia meminta para peserta untuk memanfaatkan waktu pelatihan itu untuk bertanya dan bertukar pengalaman dalam hal pemasaran UMKM.

Pada pelatihan itu juga dipamerkan sejumlah produk yang akan diekspor ke Amerika. Diantaranya, olahan mutiara, kain tenun, ketak, dan berbagai produk kerajinan dari rotan. (Gus)