Alih Alih Kritisi Kebijakan Pemkab, Gus Reza Justru “Tampar” Calon Bupati pasangannya Sendiri

Konsultan Hukum Dan Pengamat Politik, Achmad Syauqi SH

Grafikanews.com - Banyuwangi – Alih alih ingin mengkritisi kebijakan pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi selama 10 tahun kebelakang, calon wakil bupati Banyuwangi no urut 01 Kh Muhamad Reza Azizi M.Ieb justru terkesan “menampar” calon bupatinya sendiri yakni Yusuf Widyatmoko. Pasalnya, Yusuf Widyatmoko merupakan wakil bupati selama 10 tahun.  

Pada sesi pertama dalam debat calon wakil bupati yang diselenggarakan KPUD Banyuwangi, Sabtu, (21/11/2020) yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi JTV dan Banyuwangi 1 TV itu Gus Reza menilai ada ketidak adilan dalam political budgeting.

“ Dalam political budgeting yang hari ini kami review dari perjalanan 10 tahun pemerintahan ini, kita belum melihat adanya keadilan,” kata Gus Reza.

Konsultan Hukum Dan Pengamat Politik Achmad Syauqi SH. saat dikonfirmasi Grafikanews.com via selulernya menilai pernyataan Gus Reza merupakan pernyataan blunder.

“Berbicara pemerintah daerah, tidak bisa serta merta memisahkan bupati dan wakil bupati, ketika gus reza menilai ada ketidak adilan dalam political budgeting, maka wakil bupati selama 10 tahun yang nota bene menjadi calon bupati pasangannya juga terlibat,” kata Syauqi.

Dalam penyusunan anggaran pembangunan pemerintahan daerah imbuh Syauqi, disesuaikan dengan program prioritas sebagaimana visi misi yang di susun pemerintah daerah dalam hal ini bupati dan wakil Bupati yang disetujui DPRD.


“ Misalkan pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan sektor pariwisata, maka menjadi wajar jika anggaran pembangunan yang menunjang sektor pariwisata lebih besar dari sektor lainnya tanpa harus mengorbankan pembangunan di sektor lain,” Jlentreh salah satu tokoh muda Banyuwangi itu.

Syauqi melanjutkan, dampak dari pembangunan ada yang bisa langsung dirasakan masyarakat ada juga yang tidak bisa serta merta dirasakan masyarakat secara langsung.

“ kita contohkan begini, festival tour de ijen, rute yang dilalui tour de ijen pasti akan di bangun jalannya dengan baik, dan ketika event internasional itu berlangsung dengan baik dan menyedot perhatian internasional, maka pemerintah pusat akan menambahkan anggaran untuk pembangunan sarana prasarana yang menunjang keberhasilan event tersebut, pembangunan jalan yang dilakukan karna menjadi rute tour de ijen bisa dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat, sector pertanian, sector pendidikan, dan sector yang lainnya bisa merasakan manfaat pembangunan jalan itu tadi,” urai Syauqi.

Namun secara umum Syauqi menilai, debat calon bupati beberapa waktu lalu lebih menarik dibandingkan debat calon wakil bupati malam ini.

“pada debat calon wakil bupati ini terlihat ke dua calon tidak menguasai materi dan tidak berupaya memperdalam materi visi misi untuk mereka tawarkan kepada masyarakat,” pungkas Syauqi. (AM)