Abdul Majid: Sektor Pariwisata Berperan Besar Turunkan Kemiskinan di Lombok Barat

Giri Menang, Grafikanews.com - Perkembangan sektor pariwisata di NTB khususnya Lombok Barat berperan besar dalam menurunkan kemiskinan. Banyak masyarakat atau pengangguran sebelum corona beralih menjadi pelaku usaha pariwisata sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. 

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Lobar H. Abdul Majid saat Acara NTB Berbicara On Location Peluang Pariwisata Menurunkan Kemiskinan bertempat di Wisata Tanjung Bias, Desa Senteluk, Rabu (28/12) kemarin. 

"Kaitannya dengan Pariwisata, apakah bisa menurunkan angka kemiskinan?. Tentu saya katakan bisa. Karena ekonomi akan bergerak, apalagi dengan hadirnya 60 desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat," ujar Politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini. 

Menurutnya, dibutuhkan sinergitas semua pihak dengan visi misi yang sama untuk mewujudkan kemajuan pariwisata yang kita harapkan. 

Saat ini katanya, persoalannya tidak hanya terletak pada Aksebilitias, Amenitas dan ataraksi semata, tapi bagaimana sinergi, kolaborasi dan kolaboraksi terbangun secara maksimal dan optimal sehingga apa yang diharapkan oleh Menparekraf RI Bapak Sandiaga Uno dengan jargn Gerak cepat (Gercep), Gerak bersama (Geber) dan Garap semua potensi yang ada (Gaspol) akan bisa terealisasi".  kata Pria asal Sekotong ini. 

Dia mengakui, Pemerintah juga jangan hanya hanya berbicara pada tataran angka semata dalam konteks bagaimana menurunkan kemiskinan. Tetapi bagaimana untuk terus menerus berinovasi, berkreasi dan memacu seluruh stakeholder untuk menjalin kolaborasi dan kolaborAksi, sehingga akan terbangun sinergi.


"Pemerintah Desa harus meiliki bargaining position sebagai garda terdepan dalam konteks desa wisata, masyarakat setempat harus benar-benar diberikan edukasi kesadaran terkait sapta pesona pariwisata, karena hal ini berkaitan dengan community based tourism. Sehingga masyarakat kita benar-benar merasakan, bahwa kehadiran pariwisata itu bisa mensejahterakan mereka," terangnya. 

Dia melihat, di Kabupaten Lombok Barat terus ada upaya upaya yang dilakukan OPD terkait, sekalipun belum maksimal dan optimal, terlebih sikon Gempa beberapa tahun lalu, ditambah dengan situasi pendemi Covid-19, belum lagi dengan adanya kebijakan terkait pemangkasan anggaran transfer pusat.

"Alhamdulillah pariwisata kita di Lombok Barat tetap bergerak sekalipun belum maksimal dan optimal," tutupnya. 

Sementara itu Kepada Dinas Pariwisata Lobar H. M Fajar Taufik mengatakan, angka kemiskinan di Lombok Barat tahun 2021 itu sebanyak 105.240 orang dan sampai kwartil tahun 2022 menurun sebanyak 99.010 orang. Artinya turun sekitar 6.230 orang dan kalau dipresentasikan sekitar 1,08 persen. 

"Saya tidak bisa mengatakan ini peran dari Dinas Pariwisata saja. Tetapi ada kontribusi yang kami berikan melalui pengembangan desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat. Kami di Dinas Pariwisata telah membentuk 60 desa wisata meliputi 39 desa wisata rintisan, dan 21 desa wisata yang sudah berkembang," ujarnya. 

Dia meminta, desa-desa ini mengembangkan potensi-potensi alam, kuliner, seni dan yang dimiliki untuk mereka bisa jual kepada para wisatawan baik wisatawan nusantara, mancanegara maupun lokal yang datang ke desa-desa wisata tersebut. 

"Kami contohkan salah satu desa wisata yang ada di Lombok Barat Desa Wisata Kebon Ayu. Sebelum desa wisata itu masyarakat berjualan di pasar dan penghasilannya tidak lebih dari seratus ribu rupiah perhari," katanya. 

Menurutnya, sekarang dengan adanya Desa Wisata Kebon Ayu mereka bisa berjualan disitu penghasilannya lebih dari seratus ribu rupiah perhari. Bahkan di akhir pekan Sabtu-Minggu penghasilannya bisa mencapai satu juta rupiah bahkan lebih per orang. 

"Artinya apa dengan begitu adanya peningkatan perekonomian masyarakat kita yang ada di desa," terangnya. 

Dia berharap, dari 60 desa wisata yang ada di Lombok Barat agar terus berbenah diri dan mau mengembangkan diri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Kami konsen dan fokus untuk mengembangkan desa wisata karena ini cara yang termudah untuk mensejahterakan masyarakat," tuturnya. 

Dia juga berharap adanya peran aktif masyarakat untuk membantu mengawasi jalannya program pemerintah.

"Kami berupaya agar masyarakat lebih sejahtera, salah satunya dengan pengembangan desa wisata," tutupnya. (Red)

Tags: