UPDATE Gempa Sulbar: 90 Meninggal

Korban gempa bumi di Sulawesi Barat bertambah jadi 90 orang. Ilustrasi (ANTARA FOTO)

GrafikaNews.com - Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Sulawesi Barat (Sulbar) Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Firman Dahlan mengatakan korban meninggal dunia dalam gempa bumi di Sulbar bertambah menjadi 90 orang.

"Ada dua lagi. Total hari ini menjadi 90 orang meninggal. Kami akan terus berupaya untuk pencarian itu," kata Firman dalam konferensi pers yang digelar BNPB, Selasa (19/1).

Korban meninggal dunia akibat gempa tersebut tersebar antara lain, 79 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang lainnya di Kabupaten Majene.

Basarnas bersama tim gabungan, hingga hari ini, Selasa (19/1) terus melakukan pencarian korban di empat kelurahan, yakni Kelurahan Ginanga, Kelurahan Kinungku, Kelurahan Karema dan Kelurahan Kelurahan Semboro.

Di sisi lain, jumlah warga yang mengungsi menurun drastis. Jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju, kini berjumlah 7.255 orang dan di Kabupaten Majene 2.650 orang.

Hal tersebut lantaran beberapa pengungsi sudah kembali ke rumah dan beberapa lagi eksodus ke tempat yang lebih aman, seperti Makassar, Palu dan Pare-pare.


Sebelumnya total warga yang mengungsi akibat gempa sebanyak 19.435 jiwa, yakni di Kabupaten Mamuju sebanyak 15.014 jiwa, dan Kabupaten Majene 4.421 jiwa.

Dalam rangka pelayanan kesehatan korban pascagempa TNI AD menyiapkan kapal rumah sakit. Tiga hari ke depan, rumah sakit lapangan juga akan dibangun. Proses pengerjaan sekitar satu bulan sampai dengan penyembuhan masyarakat.

Sementara di Kabupaten Mamuju ada dua rumah sakit yang sudah beroperasi, dari empat rumah sakit yang berdiri.

Tak hanya itu, aktivitas ekonomi masyarakat mulai berangsur pulih. Per Selasa (19/1) sudah ada empat toko yang beroperasi di bawah penjagaan aparat kepolisian. Di Pasar tradisional, dilaporkan terlihat beberapa penjual.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah mengunjungi korban gempa di Mamuju, Sulbar hari ini. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan pemerintah akan memberi bantuan kepada seluruh warga terdampak.

Besaran bantuan menyesuaikan tingkat kerusakan tiap bangunan. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta. (*)

 

 

 

(Doc: CNNIndonesia.com)

Tags: