Tanaman Tembakau Dijadikan Calon Vaksin Covid-19, Bagaimana Caranya?

(Foto : Indonesia.go.id)

GrafikaNews.com – Tren – Secara historis, tanaman tembakau bertanggung jawab atas berbagai penyakit dan kematian karenanya. Namun laporan terbaru menyebutkan, tembakau dapat membantu mengendalikan Covid-19 lewat vaksin.

Melansir artikel Kompas.com pada Sabtu (17/10/2020), dua perusahaan bioteknologi menggunakan tanaman tembakau (Nicotiana benthamiana) sebagai pabrik bio untuk menghasilkan protein kunci yang dapat digunakan dalam vaksin Covid-19. "Ada ironi yang jelas di sini," kata James Figlar, wakil presiden eksekutif untuk penelitian dan pengembangan R.J Reynolds Tobacco.

R.J Reynolds Tobacco memiliki Kentucky BioProcessing, salah satu perusahaan yang mengerjakan vaksin Covid-19. "Jika Anda sinis, silakan. Namun kita (sebagai produsen) melihat tembakau hanya sebagai tanaman," imbuhnya seperti dilansir NPR, Kamis (15/10/2020).

Vaksin bekerja mengelabui sistem kekebalan orang agar percaya bahwa ia telah terpapar virus sehingga dapat melawan virus jika terinfeksi. Ada berbagai cara untuk membuat vaksin. Salah satunya adalah memasukkan sesuatu yang tampak seperti virus ke sistem kekebalan, tetapi tidak menular. Itulah pendekatan yang digunakan Kentucky Bioprocessing.

Untuk membuat vaksinnya, perusahaan memulai menanam benih tembakau di rumah kaca. Saat tanaman berumur kurang lebih 25 hari, mereka dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung agrobakteria. Ini adalah mikroorganisme yang menginfeksi tanaman.

Dalam hal ini, tanaman tembakau telah dimodifikasi untuk memuat instruksi agar bis membuat protein dari virus corona. Tanaman mengikuti instruksi itu.


"Tujuh hari setelah terpapar agrobakteri, kami memanen tanaman, melalui proses ekstraksi dan pemurnian, dan di akhir siklus, kami memiliki 99,9 persen protein murni, kata presiden perusahaan Hugh Haydon.

Satu set tanaman terpisah menghasilkan partikel kecil yang bisa membungkus protein virus. "Setelah masing-masing komponen tersebut diproduksi dan dimurnikan secara terpisah, secara kimiawi kami menempelkannya satu sama lain," kata Haydon.

Hasilnya, kata Haydon, adalah vaksin yang disuntikkan ke manusia dengan tujuan memicu respons kekebalan dan melindungi seseorang dari kematian akibat Covid-19.

"Untuk semua maksud dan tujuan tersebut, itu seperti virus," kata Bruce Clark, CEO Medicago, perusahaan bioteknologi Kanada yang juga menggunakan tanaman tembakau untuk membuat vaksin.

"Jadi ketika tubuh terpapar, ia tampak dan menghasilkan respons seperti virus, tetapi tidak memiliki materi genetik di dalamnya. Jadi ia tidak dapat benar-benar menginfeksi seseorang," kata Clark.

Medicago sudah mulai menguji kandidat vaksinnya pada manusia. Hasil dari studi awal diharapkan segera tersedia. Vaksin Covid-19 Kentucky Bioprocessing belum akan siap untuk pengujian awal pada manusia selama beberapa minggu ke depan.

Bahkan jika vaksin tersebut bukan salah satu yang pertama disetujui, vaksin ini diyakini memiliki keunggulan dibandingkan beberapa vaksin lainnya. Misalnya, dapat disimpan pada suhu pendinginan normal, dan tetap stabil pada suhu kamar. Manfaat ini membuat vaksin lebih mudah untuk didistribusikan.

Ahli biologi tumbuhan Kathleen Hefferon setuju bahwa tumbuhan dapat memainkan peran penting dalam masa depan pengobatan. "Ada banyak contoh versi protein terapeutik yang dibuat oleh tumbuhan, jadi ini hanyalah tempat lain di mana menurut saya tumbuhan dapat menunjukkan kemampuannya." (*)

Tags: