Pria ini Tetap Khusyuk Shalat Ketika Jepang Digoncang Gempa Bumi M 7,1

Pria Ini Tetap Salat Walau Digoncang Gempa. (Twitter @Dikurn ©2021 Merdeka.com)

GrafikaNews.com - Jepang baru-baru ini kembali dilanda gempa. Gempa magnitudo 7,1 itu mengguncang Prefektur Fukushima dan Miyagi pada Sabtu malam, 13 Februari 2021.

Episentrumnya berada di lepas pantai Fukushima, sekitar 220 kilometer utara Tokyo. Gempa ini juga terjadi kurang dari sebulan sebelum peringatan 10 tahun gempa dahsyat pada 11 Maret 2011 atau Great East Japan Earthquake.

Di tengah gempa bumi tersebut rupanya ada seorang pria tak meninggalkan rumah. Alasannya karena dia tengah menjalankan ibadah salat. Video detik-detik gempa saat dia sedang salat pun langsung viral di media sosial.

Melansir dari akun Twitter @Dikurn, Senin (15/2), simak ulasan informasinya berikut ini.

Tetap Salat Meski Gempa

Seorang pria mendadak viral di media sosial. Pria asal Indonesia yang tinggal di Jepang ini menjadi perbincangan hangat netizen. Hal ini lantaran dia tetap melanjutkan salat meski tengah berada di situasi gempa bumi.

"Japan gempa, bangunan anti gempa. Rasanya kaya maen wahana digoyang," tulisnya dalam keterangan video.


Banjir Pujian

Video berdurasi singkat itu sontak menjadi viral. Beragam komentar pun membanjiri akun Twitter @Dikurn. Kolom komentar juga dibanjiri oleh pujian-pujian dari masyarakat luas.

"Yatuhan masih tetep sholat meskipun diguncang gempa. Semoga mas nya diberi jalan yg lapang. Btw titik pusat gempanya nya hampir sama kaya pas tahun 2011," tulis akun Twitter @cassanovaman80.

"Salut sama mas e, aku ono lindu langsung ae mbukak lawang metu njobo (Salut sama mas nya, aku ada lindu langsung buka pintu dan keluar)," tulis akun @sandy___pradana.

"Mas nya khusyuk sekali, semoga dilindungi oleh Allah aamiin," tulis akun @terpesonnaa.

"Nangis banget sama yang masih khusyuk solat, aku pada mu mas," tulis akun @uwereminee.

Jepang Dilanda Gempa

Gempa magnitudo 7,1 mengguncang Prefektur Fukushima dan Miyagi pada Sabtu malam, 13 Februari 2021. Episentrumnya berada di lepas pantai Fukushima, sekitar 220 kilometer utara Tokyo.

Berdasarkan skala intensitas seismik Jepang, kekuatan guncangannya mencapai 6, atau level tertinggi kedua. Gempa yang juga dirasakan di Tokyo (dalam skala 4), terjadi pada pukul 23.08 waktu setempat. Guncangan lebih besar dirasakan di dekat episentrum, yakni di Miyagi, Nakadori, dan Hamadori di wilayah pesisir di Fukushima (skala 6).

Badan Meteorologi Jepang tidak mengeluarkan peringatan tsunami. Meski demikian, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir diimbau untuk mengevakuasi diri ke lokasi yang lebih tinggi. Sebab, dikhawatirkan gempa susulan akan terjadi.

Perdana Menteri Yoshihide Suga segera menginstruksikan badan-badan pemerintah untuk memantau kerusakan, mengevakuasi korban.

Gempa yang mengguncang Fukushima Sabtu malam terjadi kurang dari sebulan sebelum peringatan 10 tahun gempa dahsyat pada 11 Maret 2011 atau Great East Japan Earthquake. (*)

 

 

 

(Dok: Merdeka.com)

Tags: