Grafika News - Mataram - Bik Setti, namanya biasa di panggil. Seorang penjual Pelecing Kangkung, Pecel, plus Lontong di Rembige. 

Selain berjualan Pelecing dan Pecel, Bik Setti juga menjual Rujak dan Es Kelapa Muda yang memakai Gula Aren.

 "Saya sudah berjualan dari tahun 1980" ucap perempuan yang bernama lengkap Setia Harini (60) ini. "Saya berjualan pelecing untuk menghidupi anak-anak saya yang berjumlah 4 orang" tambahnya.

 Istri dari Marendah (65) ini juga bercerita, Pelecing dan Pecel buatannya selalu laris dicari oleh orang-orang. 

"Banyak pegawai kantoran yang datang, ada juga PNS (Pegawai Negri Sipil) dari Mataram yang hampir setiap hari membeli Pelecing dan Pecel. 

Mereka bukan hanya dari Rembiga, tetapi juga banyak yang berasal dari luar Rembiga" ceritanya. 

 "Saya berjualan Pelecing Kangkung khas Sasak, Lombok.

 Kangkung dan bahan lainnya haruslah yang bagus, saya selalu pilih sendiri di pasar traditional Gunung Sari" bebernya. 

Selain itu, yang membedakan jualan saya dengan yang lain adalah Pelecing Kangkung saya selalu fresh (segar). 

"Saya memasak bahan baku Kangkung, Taoge dan lainnya ketika ada pelanggan yang datang. 

Bumbu-bumbunya saya ulek menggunakan cobek dari batu besar juga ketika ada pembeli. Jadinya selalu segar" ujarnya. 

 Bik Setti berjualan dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore di Jln. 

Halmahera Raya No. 11 Rembiga Mataram, kira-kira 100 meter dari Jalan besar, Jln. Dr. Wahidin, Rembiga, Mataram.

 Dengan berjualan pelecing kangkung Bik Setti mampu menyekolahkan anak-anaknya. 

"Dari hasil berjualan Pelecing saya bisa menyekolahkan anak-anak.

 Saya juga bisa menabung sedikit demi sedikit. 

Alhamdulillah, saya & suami sudah bisa membangun rumah dari hasil berjualan" ungkapnya. 

Kedepan, Bik Setti berharap semoga usahanya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Ia juga menyampaikan harapan, semoga ada bantuan dan perhatian khusus dari Pemerintah Kota Mataram kepada penjual-penjual kecil sepertinya. ( Yyt )