Minta Transparansi Anggaran, Mahasiswa UNU Demo Depan Kampus

Blitar, Grafikanews.com -- Belasan mahasiswa Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Blitar yang tergabung dalam Aliansi Keluarga Besar Mahasiswa UNU Blitar menggelar aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa digelar di gedung Kampus 1 Jalan Masjid Utara, Kota Blitar, Jumat (12/11/2021). Para mahasiswa ini juga membawa poster berupa tuntutan dan membentangkannya selama aksi demo berlangsung. 

Yusril Ainun Najib koordinator lapangan aksi demo ini mengatakan, bahwa ia dan kawan-kawannya prihatin dengan kondisi kampus UNU. Kampus kebangaab warga Nahdliyyin yang berdiri sejak 2016 lalu tidak banyak mengalami perkembangan. Untuk kegiatan belajar mengajar, para mahasiswa saat ini masih banyak yang menumpang di bangunan pihak lain. Ia mencontohkan, untuk kegiatan belajar di kampus 1 ini, para mahasiswa masih menumpang di rumah sakit, Graha NU, dan bekas sekolah lain.

Yusril meminta pada pihak rektor memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) sejak 2017 lalu. Ia menduga ada penyelewengan anggaran, sehingga kampus UNU belum memiliki bangunan sendiri. "Apalagi saat ini membangun di tanah wakaf, kalau wakaf ini tidak diurus secara serius, maka kami khawatir akan ada persoalan dibelakang hari," ungkap Yusril, Jumat (12/11/2021).

Lanjut Yusril, kampus UNU mendapatkan hibah untuk pembangunan gedung. Hingga saat ini pembangunan gedung juga belum tuntas dan mahasiswa belum dapat memanfaatkan dengan baik. Apalagi kondisi ruang belajar kampus yang jauh dari kata layak, seperti tidak adanya fasilitas proyektor untuk menunjang pembelajaran.

Mahasiswa meminta pada hari Senin ( 15/11/2021) ada jawaban dari pihak rektorat. Bahkan, ia akan membuka tabir yang salam ini ada di UNU. "Kalau saya sampaikan di sini, saya tidak ingin semua dengar, karena kami menduga ada pidananya," ungkapnya.

Pada Senin depan, ia dan mahasiswa yang lain meminta untuk bertemu pejabat rektorat, PCNU Kabupaten Blitar, BPPT, dan LPTNU Pusat. Jika tuntutan mereka tidak diindahkan, maka mahasiswa akan menyegel kampus UNU. 


Sementara itu, Ahmad Balya meminta untuk pihak kampus tidak mengintervensi mahasiswa yang menggelar aksi hingga ke keluarga. Sebagian keluarga mahasiswa didatangi oleh pihak kampus bahkan mendapatkan tekanan psikis. "Kita selesaikan di sini, di forum ini, bukan anda mendatangi keluarga saya," tegas Balya. (oby)

Tags: