Masuk Zona Merah, Bupati LOBAR Minta Warga Semakin Disiplin Jaga Jarak

Grafika News – Lombok Barat – Setelah sekian lama mempertahankan status Zona Hijau, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akhirnya harus menerima kenyataan pahit menjadi zona merah. Hal ini terjadi setelah 2 orang yang merupakan warga lobar dinyatakan positif korona melalui rilis yang di teken Gubernur NTB.

Bupati Kabupaten Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyampaikan berita duka itu disela-sela kegiatannya berkeliling masjid setiap malam.

“Tiang (saya, red) baru mendapat WA rilis resmi dari Pak Gubernur, di Lombok Barat sudah ada yang positif 2 orang, satu di Kecamatan Narmada dan satu di Kecamatan Lingsar berdasarkan test Swab,” ungkapnya melalui corong pengeras suara Masjid Jami’ Asasasuttaqwa Desa Rumak Kecamatan Kediri. (Kamis Malam, 09/04/2020).

Untuk itu, Fauzan meminta kepada seluruh masyarakat Lombok Barat untuk senantiasa lebih waspada dan lebih ddisipli lagi menjalankan protokuler pencegahan Covid 19 secara ketat dan mandiri.

“Tetap berdiam diri di rumah, keluar dari rumah kalau terpaksa. Itu pun harus menggunakan masker dan menghindari kerumunan banyak orang. Rajin-rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, serta tetap menjaga jarak, bahkan menghindari kontak langsung dengan siapapun yang kita tahu baru pulang dari daerah yang terpapar,” himbau orang nomor satu di lobar itu.

Berdasarkan rilis Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkifliemansyah, pasien dengan kondisi positif Covid 19 adalah pasien Nomor 13 atas nama LAB (laki-laki 54 Tahun) yang berasal dari Kecamatan Narmada. Pasien ini disebutkan memiliki kontak langsung dengan orang yang di daerah terjangkit virus Corona. Berikutnya adalah pasien Nomor 19 atas nama AS (laki-laki 47 Tahun) asal Kecamatan Lingsar yang diketahui memiliki riwayat pernah berkunjung ke Sulawesi.


Terkait dengan dua pasien postif tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Ambaryati memberikan penjelasan lewat aplikasi WhatsApp, Jum’at (10/4/2020).

“Kedua-duanya sehat-sehat saja, tapi harus tetap diisoloasi. Dalam 2 atau 3 hari nanti akan ditest Swab lagi yang kedua kalinya. Kalau hasilnya negative, boleh pulang. Tapai kalau hasilnya positif, masih harus diisolasi lagi dan menjalani pengobatan. Pokoknya sampai hasil negative baru boleh pulang,” terang Ambaryati sambil memastikan seluruh keluarga yang kontak dengan dua pasien itu telah di-rapid test hari ini juga. (Gus)