Kisah dan Tujuan Hari Imlek

Ilustrasi Imlek. Foto: ©Shutterstock/Thong Wing Hoong (dok. merdeka.com)

GrafikaNews.com - Terikat pada kalender lunar Tiongkok, Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili akan dimulai pada 12 Februari 2021. Secara tradisional, Imlek merupakan waktu untuk menghormati keluarga, dewa surgawi, dan leluhur. Ini juga merupakan waktu untuk menyatukan keturunan Tionghoa dalam pesta keluarga dan doa bersama.

Tujuan perayaan hari Imlek masih dirayakan hingga saat ini sebagai waktu untuk bersyukur menyambut tahun baru, serta menghormati leluhur dan dewa. Tahun Baru Imlek menandai pergantian kalender China, yang biasanya jatuh antara akhir Januari dan pertengahan Februari.

Hari Imlek dikenal pula sebagai Festival Musim Semi. Biasanya dirayakan selama 15 hari di China. Tujuan hari Imlek menjadi sarat makna bagi keluarga Tionghoa. Karena warisan mitos dan tradisi kunonya yang masih lestari.

Melansir Merdeka.com, Berikut tujuan hari Imlek sebagai bentuk syukur dan mengusir nian (monster), yang patut diketahui kisah di baliknya.

Tujuan Hari Imlek

ilustrasi imlek

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/szefei


Kebiasaan dan tradisi Tahun Baru Imlek yang spesifik sangat bervariasi di berbagai daerah. Sejatinya tujuan hari Imlek dengan perayaan besar ini bisa dirasakan oleh banyak elemen. Bukan hanya menyatukan keluarga, juga memainkan peran untuk mengenang leluhur serta menguatkan iman dalam doa bersama, demi kemakmuran menapaki tahun baru.

Dilansir dari Absolute Soul Secrets, saat Imlek sebagian besar keluarga berkumpul untuk makan malam tahunan. Saat malam Tahun Baru Imlek yang disebut Nian Ye Fan, banyak keluarga yang melakukan pembersihan rumah secara menyeluruh. Tujuannya untuk menghilangkan nasib buruk.

Kemudian bersiap untuk berkah Tahun Baru, keluarga juga mendekorasi pintu dan jendela mereka dengan hiasan yang menggambarkan keakraban, kebahagiaan, kekayaan, dan keberuntungan.

Dikutip dari History, pembersihan juga dimaksudkan untuk menenangkan para dewa yang akan turun dari surga untuk melakukan inspeksi.

Anak-anak keturunan Tionghoa menikmati menyalakan petasan untuk memulai tahun baru. Selain itu, mereka juga menerima amplop merah berisi uang, yang dikenal sebagai angpau.

Tujuan hari Imlek ini, untuk memberi ketenangan atas tantangan hidup yang dijalaninya, seiring pertambahan usia. Sehingga meski sudah berusia dewasa muda bila belum menikah tetap menerima angpau.

Tujuan Hari Imlek di Balik Makna Makanan

Makanan memainkan peran besar dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Keluarga menikmati kesempatan untuk menyiapkan hidangan tradisional untuk dibagikan dengan teman dan keluarga. Saat Imlek makanan yang berasal dari daging babi dan ayam berlimpah, serta sajian khas berupa jeruk Mandarin.

Makanan umum lainnya yang disajikan selama Tahun Baru Imlek, yakni siu mie yang melambangkan doa supaya berumur panjang.

Kemudian ada kue keranjang atau nian gao yang menyimbolkan bentuk harapan untuk terus bersatu. Rasa manis sebagai gambaran menyambut tahun baru. Serta disusun bertumpuk melambangkan harapan akan kemakmuran.

ilustrasi makanan imlek

Shutterstock.com/design56

Tujuan hari Imlek berikutnya, menyatukan keluarga dalam doa dan tradisi unik. Hal ini terlihat dari santapan Yusheng. Tradisi ini disebut Lo Hei. Saat seluruh anggota keluarga mengaduk Yusheng, lalu mengangkat sumpit tinggi-tinggi. Semakin tinggi, maka semakin baik pula peruntungan yang terkabul.

Manisan buah juga termasuk sajian wajib dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Manisan segar yang disusun menjadi segi delapan, dari berbagai macam buah atau disebut tray of togetherness. Setiap buah memiliki artinya masing-masing. Seperti melon diartikan kesehatan, biji teratai untuk kesuburuan, buah leci menggambarkan ikatan keluarga yang kuat, dan masih banyak lagi.

Setelah melengkapi perayaan doa dan menyantap sajian, di era modern ini banyak yang menutupnya dengan foto bersama. Mengambil foto keluarga ketika semua kerabat berkumpul untuk perayaan Imlek. Foto ini biasanya diambil di depan rumah keluarga, dan laki-laki tertua biasanya duduk di tengah-tengah keluarganya.

Kisah di Balik Tujuan Hari Imlek

Seperti semua festival tradisional di China, Tahun Baru Imlek penuh dengan cerita dan mitos. Salah satu yang paling populer adalah tentang binatang mitos Nian.

Melansir dari China Highlights, mungkin legenda paling menarik dari Tahun Baru Imlek binatang mitos yang konon muncul pada hari pertama tahun baru. Nian ini kerap memakan tanaman, ternak, dan anak-anak.

Penduduk desa akan meletakkan persembahan di depan rumah mereka untuk melindungi keluarga dari binatang buas. Dengan demikian untuk mencegah Nian menyerang orang dan menyebabkan kehancuran, diletakkanlah makanan di pintu mereka untuk Nian. Tradisi ini masih terjaga hingga sekarang.

dekorasi imlek

©party.lovetoknow.com

Konon, seorang pria tua yang bijak mengetahui bahwa Nian takut dengan suara keras atau petasan, dan warna merah. Oleh sebab itu orang-orang meletakkan lentera merah dan gulungan merah di jendela dan pintu untuk mencegah Nian masuk. Bambu berderak lalu diganti dengan petasan, dinyalakan untuk menakut-nakuti Nian pergi.

Karenanya, merah menjadi warna populer yang terlihat selama perayaan Tahun Baru Imlek, dalam dekorasi tetapi juga pada pakaian. Diyakini bahwa warna merah mengusir roh jahat, nasib buruk dan bahkan binatang buas Nian. Beberapa orang memilih untuk mengenakan pakaian baru dari ujung kepala hingga ujung kaki selama perayaan, dengan tujuan untuk menunjukkan kekayaan dan status sosial mereka.

dekorasi imlek

©party.lovetoknow.com

Tahun Baru Imlek dirayakan di daerah dengan populasi Tionghoa yang padat, termasuk Singapura, Taiwan, Indonesia, Malaysia, Mauritius, Thailand, Filipina, Makau Hong Kong, dan Tiongkok Daratan. Kota-kota di negara lain juga merayakan Tahun Baru Imlek, terutama kota-kota dengan desa-desa Tionghoa yang besar seperti New York, San Francisco, Boston, Toronto dan Vancouver.

Makna Hewan dalam Tujuan Hari Imlek

patung kerbau logam pada perayaan imlek 2021 di kelenteng kwan sing bio tuban

Patung Kerbau Logam pada Perayaan Imlek 2021 di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban ©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Selama ini kita mengenal nama hewan di setiap tahun perayaan Tahun Baru China. Tujuan hari Imlek ini berdasarkan pada kalender China yang memasukkan 12 zodiak atau "tanda" di sepanjang jalur matahari yang tampak melalui kosmos.

Mengutip dari History, setiap tahun baru ditandai dengan ciri-ciri salah satu dari 12 hewan zodiak, yakni tikus, lembu/kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing dan babi.

Kalender China berdasarkan kalender lunar Tiongkok kuno. Parameternya ditetapkan menurut fase bulan serta titik balik matahari dan ekuinoks matahari. Yin dan Yang, prinsip yang berlawanan tetapi saling melengkapi yang membentuk dunia yang harmonis, juga mengatur kalender.

Tahun Baru Imlek biasanya dimulai dengan bulan baru yang terjadi antara akhir Januari dan akhir Februari, dan berlangsung sekitar 15 hari, hingga bulan purnama tiba dengan Festival Lampion. (*)

 

 

 

 

(Dok. Merdeka.com)

Tags: