IBA MMA NTB Gelar Pelatihan Wasit

Ketua IBA MMA NTB DR Ir Elya Wibawa MP didampingi Wakil Ketua Samsul Hidayat Spt an ketua panitia kegiatan

Mataram, Grafikanews.com — IBA MMA (Indonesia Bela Diri Amatir) Mix Martial Arts (Seni Bela Diri Campuran) Wilayah NTB menggelar pelatihan pelatih, wasit dan juri bagi anggota anggotanya.

Kegiatan yang pandu oleh Anjang Asmara Hadi, SH dipusatkan di Camp Gan IBA MMA Jalan Panji Tilar Negara Nomor 100 Tanjung Karang Kekalik Ampenan tersebut diinisiasi Pengcab IBA MMA Kota Mataram dan diikuti oleh sekitar 20 calon pelatih/wasit/juri se Pulau Lombok.

“Pada tahapan ini, kami ingin menciptakan calon pelatih/wasit/juri yang nantinya akan berpartisipasi dalam setiap event kejuaraan. Ini penting karena merekalah yang akan menciptakan atlet sekaligus memimpin suatu  pertandingan, sehingga gelaran event nantinya diharapkan berjalan  dengan kualitas yang baik dengan mengedepankan fairplay,’’ sebut Ketua Pengda IBA MMA NTB DR Ir Elya wibawa MPd   ketika diwawancarai wartawan Grafikanews di lokasi kegiatan, Kamis (28/10).

Menurut pria yang berkarya di Universitas Pendidikan Mataram (Undikma), saat ini IBA MMA sudah berdiri di 7 kabupaten di Provinsi NTB. Untuk pulau Sumbawa sudah semua  terbentuk kepengurusan. Sedangkan Pulau Lombok baru Kota Mataram dan Lombok Timur.

‘’Kedepannya semua kabupaten/kota akan terus didorong untuk membentuk ke pengurusan IBA MMA,’’ urai Elly panggilan akrabnya yang waktu itu didampingi oleh Wakil Ketua Samsul Hidayat Spt.

Mengenai anggapan bahwa IBA MMA ini adalah olahraga yang keras dan sering mencederai lawan Elly menjelaskan bawa MMA adalah olahraga yang lebih mengutamakan keselamatan atlet. Apalagi yang masih amatir atlet yang bertarung wajib memakai pelindung.

‘’Diamatir itu ada pukulan pukulan dan tendangan yang diperbolehan dan dilarang. Dan itu harus dipatuhi atlet sebelum bertanding,’’  tegasnya.

Sementara itu Wakil Ketua IBA MMA Syamsul Hidayat, S.Pt menambahkan, untuk menghasilkan atlet yang mumpuni tidak dapat melalui proses yang instan. Akan tetapi dilakukan melalui pembinan yang terukur dan berkelanjutan. Diperlukan proses yang Panjang dan pengorbanan dari atlet maupun pelatih.

“Dalam pembinaan olahraga, Pelatih memiliki peran yang vital dan merupakan unsur yang harus ada. Tidak ada atlet yang jadi tanpa didampingi pelatih, oleh karenanya perlu terus dilakukan peningkatan kompetensi pelatih yang ada," sebutnya.

Dia meminta kepada pengurus, pembina, pelatih dan atlet IBA MMA agar berorientasi pada prestasi. Jangan sedikit sedikit berorientasi kepada anggaran. ‘’Tunjukan dulu prestasi terbaik, insya Allah anggaran akan datang mengikuti prestasi yang dihasilkan,’’ pungkasnya.

Suasana pertemuan di Camp Gan yang mirip padepokan tersebut berlangsung penuh kekeluargaan. Diskusi berlangsung hangat dan saling mengisi. Para peserta menekan pentingnya loyalitas pada organisasi.

‘’Kita semua harus punya kesetiaan yang tinggi pada organisasi. Tanpa kesetiaan tidak akan ada kesuksesan dan ini syarat wajibnya untuk dipenuhi,’’ ujar salah satu peserta kegiatan.

Acara dimulai pukul 09.30 Wita. Selesai pukul 11.30. Kemudian, acara dianjutkan dengan makan siang dan berfoto bersama. (boy) 


Tags: