Danau Terdalam di Indonesia, Danau Toba?

Pemandangan Danau Matano di Sulawesi Selatan. (Doc: CNNIndonesia.com)

GrafikaNews.com - Selama ini banyak yang mengira Danau Toba di Sumatera Utara menjadi danau terdalam di Indonesia. Danau sedalam 505 meter itu menjadi yang terdalam ke-16 di dunia.

Namun belum banyak yang mengenal Danau Matano di Sulawesi Selatan, danau terdalam ke-12 di dunia yang otomatis memegang predikat danau terdalam di Indonesia.

Danau dengan kedalaman 590 meter ini merupakan satu dari tiga danau yang ada di Kabupaten Luwu Timur. 

Disebut-sebut, Danau Matano memiliki gua bawah air yang dihuni oleh ikan purba yang hanya ditemukan di danau ini.

Dinamakan ikan purba karena bentuk dan coraknya yang seperti binatang purbakala, ditambah warna coklatnya yang khas.

Penduduk setempat menyebutnya dengan ikan butini. Meskipun fisiknya tampak sedikit aneh dengan mata menonjol dan warnanya kurang ciamik untuk dipandang, ikan ini menjadi primadona nelayan setempat karena rasanya yang nikmat.


Masyarakat setempat biasa menyajikan ikan butini dengan campuran bawang, jeruk, dan garam, rasa gurih yang khas ditambah segarnya air jeruk nipis menjadi santapan favorit warga dan para pelancong.

Satu kilogramnya, ikan butini dihargai Rp15 ribu-Rp25 ribu. Tidak mengherankan bahwa warga sekitar danau Matano menggantungkan hidupnya pada ikan butini karena harganya yang cukup tinggi di pasaran.

Jika berkunjung ke danau ini, wisatawan tidak hanya bisa memandang birunya air danau. Wisatawan juga bisa menyewa perahu tradisional (katinting) yang dimiliki warga setempat untuk berkeliling.

Untuk bisa memakai katinting, wisatawan tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, pasalnya warga sekitar menyewakan katinting dengan harga terjangkau.

Di atas katinting, wisatawan bisa melihat pemandangan pegunungan yang membentang luas sepanjang danau. Sejauh mata memandang, selain hamparan birunya air dan hijaunya pegunungan, wisatawan juga bisa menikmati tebing batu yang mengelilingi danau seluas 16 ribu hektare ini.

Selain panorama yang ciamik, danau ini memiliki ratusan spesies flora dan fauna endemik, seperti udang, siput, kepiting, dan ikan.

Pemandangan indah tidak hanya bisa dinikmati di bagian daratannya, di bawah air, danau ini juga menyimpan banyak pemandangan yang bisa dinikmati wisatawan.

Danau Matano memiliki gua bawah air yang dikenal dengan Gua Tengkorak. Di dalamnya terdapat sisa peninggalan sejarah, seperti tombak, parang, dan juga peralatan rumah yang terbuat dari besi kuningan.

Menurut masyarakat setempat, gua tengkorak dulunya digunakan untuk menyimpan para leluhur yang telah wafat. Jenazah leluhur dimasukkan ke dalam liang batu sesuai dengan adat Makole Matano.

Liang batu yang ada di bibir danau Matano terhubung dengan beberapa lubang gua bawah air, salah satunya adalah gua tengkorak. Maka tidak heran, di gua tengkorak banyak ditemukan tulang belulang manusia.

Gua tengkorak juga dipercaya digunakan oleh para tetua suku sebagai tempat persembunyian jika musuh datang, sehingga keberadaan benda tajam di gua itu bukan merupakan hal yang aneh bagi warga setempat.

Bebatuan gua terdiri dari mineral yang mengendap ribuan tahun lamanya sehingga membentuk stalaktit. Batuannya mengandung nikel sehingga warna dinding gua agak sedikit kehijauan. Wisatawan juga diperbolehkan mengeksplorasi gua bawah air tersebut.

Untuk anda yang ingin menikmati wisata bawah laut danau Matano, tersedia fasilitas diving yang ditawarkan penduduk setempat. Di dasar danau, juga ditemukan banyak terumbu karang dan hamparan lumut, serta berbagai macam fauna endemik khas Danau Matano.

Selain menikmati danau purba ini, wisatawan juga bisa memacu adrenalin dengan menaiki water ski. Bagi pemula, Danau Matano cocok dijadikan sebagai tempat latihan karena cuacanya yang cerah dan air danaunya yang tenang.

Selesai mengeksplorasi danau Matano, wisatawan bisa mengelilingi objek pantai dengan pasir putih di Matano, atau menikmati kesejukan air terjun Mata Buntu, serta mengunjungi langsung kuburan tua suku adat Matano yang terletak di Dusun Matano.

Untuk bisa menikmati wisata ini, pelancong tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar karena pemerintah setempat tidak mengenakan biaya untuk masuk ke area wisata tersebut.

Perjalanan menuju danau ini dapat menggunakan kendaraan umum dari Kabupaten Luwu Timur menuju penyeberangan perahu Sorowako di Kecamatan Nuha, jarak tempuh sejauh 60 km. (*)

 

(Sumber : CNNIndonesia.com)