Buat Aplikasi, Dokter Sekotong Terima Penghargaan Dari Menteri

Dokter kelahiran Gerung Sapto Sutardi

Grafika News - Gerung - Sebanyak 140 orang tenaga kesehatan teladan puskesmas se-Indonesia menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, Selasa (12/11) lalu di Jakarta. Pemberian penghargaan Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas Tingkat Nasional tahun 2019 ini merupakan bentuk apresiasi bagi para tenaga kesehatan atas pengabdian dan kerja kerasnya.

Salah satu putra terbaik Lombok Barat, dr. Sapto Sutardi berhasil meraih penghargaan tingkat nasional itu. Dokter umum yang bertugas di UPT BLUD Puskesmas Sekotong sejak 2017 itu mendapat juara 1 (satu) Inovasi Pelayanan Kesehatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Di tingkat Nasional.

Dokter kelahiran Gerung ini membuat inovasi berupa aplikasi yang dinamakan "dr. Sapto Anthro". Aplikasi berbasis android ini memiliki fungsi untuk menilai status gizi dengan cepat, tepat, dan akurat (usia 0-19 tahun). Aplikasi ini mengacu pada WHO Child Growth Standards dengan metode LMS.

Aplikasi ini sebenarnya merupakan pengembangan dari aplikasi yang dibuatnya saat masih berstatus mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unram. Selanjutnya dikembangkan untuk menjaring kasus gizi buruk terutama untuk kaitannya dengan kasus stunting.

"Saya sangat senang karena bisa memberikan yang terbaik kepada Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Kabupaten Lombok Barat dalam menurunkan angka stunting dan gizi buruk. Semoga kedepannya aplikasi ini bukan hanya dikembangkan di Kabupaten Lombok Barat saja, tapi dapat digunakan secara nasional," ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp beberapa waktu lalu.  

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat H. Rachman Sahan Putra saat ditemui (14/11) mengaku bangga dengan prestasi yang diukir dr. Sapto.


“Pada prinsipnya kita sangat mendukung implementasi software dr. Sapto Anthro ini dalam rangka mempermudah penentuan status gizi balita. Namun demikian, perlu ada pengkajian empiris lebih lanjut tentang validitas hasilnya dan ada langkah-langkah pembelajaran kepada masyarakat tentang penggunaan software tersebut,” kata Rachman.

"Sedangkan terkait dengan harapan dr. Sapto utk diangkat jadi PNS, kita sangat mendukung dan berupaya untuk memperjuangkannya. Apalagi dr. Sapto telah menjadi aset daerah yang telah menunjukkan prestasi luar biasa. Namun demikian tetap harus melalui proses rekrutmen PNS sesuai ketentuan yang berlaku," sambungnya. (Ige)

Tags: