BNPT Bersama FKPT Sinergi Cegah Radikalisme dan Terorisme di NTB

GrafikaNews.com - Dalam pencegahan radikalisme dan terorisme di NTB melalui bidang perempuan dan anak, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Nusa Tenggara Barat (FKPT) mengadakan acara perempuan agen perdamaian dalam pencegahan radikalisme dan terorisme.

Ketua FKPT NTB, Dr. Drs. H. Lalu Syafi'i, MM dalam sambutannya mengatakan radikalisme hadir merubah sudut pandang seseorang atau kelompok melalui kekerasan yang dinilai berbeda dari paham ideologinya.

"Banyaknya pemahaman radikalisme di NTB, salah satu potensi terbanyak radikalisme dan terorisme itu banyak dari pulau sumbawa," ujar Dr. Syafi'i saat membuka acara di ballroom lumbung 1 Hotel Astoria. Rabu, (21/10/2020).

Dr. Syafi'i juga mengatakan bahwa Badan Nasionak Pencegahan Terorisme (BNPT) menekankan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme di Nusa Tenggara Barat karena di NTB termasuk banyak golongan radikalisme dan terorisme di beberapa pondok-pondok pesantren di NTB. 

"Selain di Sumbawa, beberapa pondok pesantren yang menganut pemahaman radikalisme, muncul di beberapa pondok pesantren baru di Bima, Dompu dan Lombok Timur," terangnya.

Menurut Dr. Syafi'i, ada salah satu pesantren yang tidak radikalisme tapi tidak mengakui bagian dari Indonesia.


"Ada pondok pesantren yg tidak melakukan pengeboman tapi tidak mengakui Pancasila, sekolahnya tidak berbasis kurikulum di Indonesia, mereka menyusun kurikulum sendiri, mereka juga seperti membuat negara sendiri," ujarnya.

Disebutkan beberapa ciri pemahaman radikalisme  melalui sosial media, dalam pergaulan atau perkumpulan agama, serta pemahaman kebangsaan yang sempit.

Sementara itu ditempat yang sama, Dr. L. Muhaimin selaku Dosen Unram dan Anggota FKTP NTB, menjelaskan potensi terorisme lebih banyak di kota dari pada di desa dan sasaran yang diincar dari kalangan anak muda. 

"Saat ini tidak hanya laki-laki yang menjadi sasaran terorisme tetapi perempuan sekarang juga menjadi sasaran yang dianggap tepat, "jelas Dr. Muhaimin. (Ads)

Tags: