Bike to Waste, Bersepeda Dengan Manfaat Berlipat

GrafikaNews.com -  Bersepeda yang saat ini menjadi olahraga favorit warga dikemas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dinas LHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan manfaat yang berlipat. "Bike to Waste" dikemas menjadi kegiatan bersepeda yang dirangkai dengan acara gotong royong, bersih-bersih, hingga kampanye zero waste. Dalam masa pandemi, acara yang rutin digelar setiap hari Jum'at ini, diikuti oleh peserta terbatas, 20 hingga 25 orang dan menerapkan protokol kesehatan covid-19. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, yang diwakili Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas LHK NTB, Firmansyah, S. Hut., M.Si, memaparkan, acara 'Bike to Waste' ini merupakan kegiatan gotong royong dan bersih-bersih yang kekinian. Firman panggilan akrabnya menjelaskan, ia ingin kembali mengangkat semangat gotong royong yang dulunya biasa dilakukan di hari jum'at namun dikemas dengan kegiatan yang sedang trend belakangan waktu ini yakni bersepeda. 

"Ini bagian dari upaya kita merevitalisasi kegiatan gotong royong. Kami ingin mengangkat kembali kegiatan jum'at bersih-bersih dengan menambah elemen bersepeda," ungkap Firman kepada awak media di Kantor Dinas LHK, Rabu, (16/9).

Jadi, lanjut Firman, masyarakat yang mengikuti kegiatan ini tak hanya mendapatkan manfaat sehat jasmani saja. Melainkan masyarakat juga diajak untuk melakukan aksi bersih-bersih jalan yang berdampak terhadap meningkatnya kebersihan lingkungan sekitar.

Rute yang dilewati juga menawarkan pemandangan hutan pusuk Lombok Utara yang masih asri. Dimulai dari Dinas LHK NTB, Jalan Udayana, Jalan Rembige, Jalan Dakota, Jalan Gunung Sari, hingga kawasan Pusuk Lestari. Acara ini tentunya dapat meredakan stress karena tekanan psikologis di masa pandemi Covid-19 ini. 

Rupanya, Dinas LHK memiliki banyak program yang dapat mewujudkan Misi NTB Asri dan Lestari dengan Program Zero Wastenya. Sore harinya dilanjutkan dengan Program "Ngobrass" atau Ngobrol Asyik Tentang Sampah bersama Tim Satgas Zero Waste NTB dan Ketua World Clean Up Day (WCD) wilayah NTB yang digelar secara life melalui akun media sosial Dinas LHK Provinsi NTB. 


Selain Bike to Waste dan Ngobrass, Dinas LHK juga tengah menyemarakkan program Pilah Sampah Dari Rumah. Melalui program ini masyarakat diminta untuk mulai menerapkan prinsip zero waste, memilih dan memberdayakan sampah dimulai dari rumah sendiri. Pemanfaatan composter bag dan lubang biopori juga sudah digalakkan sejak Bulan Agustus lalu. Dan saat ini, Dinas LHK tengah bekerjasama dengan berbagai pihak, khususnya Tim Penggerak PKK untuk mengedukasi masyarakat terkait Pilah Sampah Dari Rumah. 

"Kalau kita berpikir sampah ini hanyalah sisa maka kita akan enggan mengolahnya, tapi kalau kita berpikir ini sumber daya maka kita akan semangat mengolahnya," jelas Firman.

Tak sampai disitu, Firman menuturkan masih banyak lagi program yang digalakkan Pemprov NTB melalui Dinas LHK dan bekerjasama dengan berbagai stake holder terkait untuk menjadikan NTB sebagai daerah bebas sampah di tahun 2023 mendatang. Seperti inovasi Pellet RDF sebagai Co-forring di PLTU Jeranjang yang merubah sampah menjadi Pellet RDF hingga menjadi energi terbarukan. Program ini akan sudah mulai berjalan dan akan dimaksimalkan pada tahun 2021 mendatang. 

Di akhir wawancara, Firman berharap masyarakat NTB juga merasa ikut bertanggung jawab terhadap pengolahan sampah. Tak hanya saat sebelum menjadi sampah, tetapi juga masa depan sampah akan kemana dan menjadi apa setelahnya juga penting diolah dengan baik. 

"Masyarakat bisa menggunakan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle atau mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah sampah yang dihasilkan agar dapat menerapkan hidup yang zero waste. Sehingga target NTB di tahun 2023 nanti  dapat terwujud, yaitu 70% penanganan dan 30% pengurangan sampah, " tutupnya. (*)

Tags: